tidak habis pikir kenapa ia bisa bertemu kembali dengan laki-laki itu. Meski sebenarnya Sherly juga mempertanyakan kenapa ia mem
h selesai wawancaranya?" tegur Diana yang heran m
nyaan Diana. Ia menanggalkan blazer yang dikenakannya lantas mengem
in, sama seperti Ibuk HRD tadi, pun tidak jauh berbeda dengan sang CEO tadi.
luar dari lift dan mengejar Sherly. "Kamu kok kabur, sih? Katanya
k bisa bekerja di sin
Apa ala
Ia bahkan tidak tahu bagaimana caranya kabur dari tempat itu. "Maaf, B
ja kamu. Hari pertama kerja sudah bikin ulah
ahnya sendiri. "Ba
*
Sang CEO duduk di kursinya sambil menatap Sherly yang masih menundukkan kepala semen
berdesir. Mukanya la
ebelumnya?" tanya laki-laki
ak," bant
an kepa
atapan. Sialnya Sherly kembali teringat kejadian tiga tahun yang la
kamu gadis yang di Wakatobi bulan lalu? Oh bukan, kamu gadis yang Labuan Bajo tahun lalu, ya?
erapa banyak gadis yang telah diajak kencan satu malam o
pet saya, kan? Ayo mengaku, kamu gadis yang mana! Kalau kamu mengaku, mun
arnya. "Hah? Apa Bapak sedang
d sambil melipat tangannya di depan dada.
h Sherly yang
r begitu melihat saya, hah?" Ra
ng berhasil menghipnotisnya. Tapi kali ini, Sherly tidak akan menjadi lemah lagi.
lasan lain yang lebih berbobot?" sindirnya. "Oke, oke, seperti ini saja. Saya
arus bertemu dengan laki-laki itu setiap hari. Sebenarnya bertemu dengan Raymond setiap hari tidaklah buruk, hanya saja Sherly yang tidak siap karena merasa terus dihantui tragedy yang menimpanya tiga tahun silam. Lagipula, sampai kapan juga ia bisa berpura-pura dan men
pilan laki-laki itu. Dari sikapnya yang ketus, Sherly beranggapan laki-laki itu bukanlah laki-laki yang baik. Sherly tidak
apa lama lagi saya harus menunggu k
masih mau kerja di sini, P
erja sebagai sekretaris saya, lho. Kalau kamu tidak berpendirian dan tidak bertanggung jawab s
n kepalanya. "Say
u. Nanti jam satu, kamu sudah harus standby di meja kamu, ya. Ingat, saya ng
t Sherly. "Kalau begi
balas Ray
ak-hentakkan kakinya sendiri. "Sial! Sial! Sial! Kenapa sih gue harus ketemu sama dia lagi? Kenapa ju
idupan yang baik untuk Bryan. Sherly bertekad, jika nanti ia mendapatkan pekerjaan lain, ia akan a
aksi Sherly saat bertemu dengannya, Raymond merasa yakin bahwa Sherly adalah salah satu perempuan yang pernah melakukan kencan satu malam dengannya. Tapi di mana? Dan kapan? Ya, Raymond memang kerap melakuk