gi-tinggi, yang disusul oleh teman-temannya hingga g
a sebelum menenggak minuman b
ianka pada Sherly. Suara dentuman musik yang k
ah
Bianka sambil mengeja setiap kalimatnya
k ke kerumunan, ikut berjingkrakkan dengan orang-orang yang
saja menyelesaikan sidang komprehensif untuk gelar sarjananya. Untuk merayakan keberhasilan itu, Sherly meraya
orang pria bercelana pendek yang tiba-
gue nggak dengar
dengan mengangkat boto
lasnya kemudian mengucapkan terima
memerhatikan wajah pria itu, ia tidak mengenali, tapi mungkin pria itu salah seorang dari rombongan mereka. Sherly memang terke
ujar pria itu lagi
ah
ia itu pun berinisiatif membisikkannya di teli
sitive di tubuhnya. Tapi Sherly yang belum mengerti dengan hal itu justru tersenyum mengikuti
ari pasangan untuk melakukan tarian ringan ke kiri dan kanan. Sherly menatap p
meminta Sherly mengulangi ucapannya
. "Gue Sherly. Nama lo
a kecil. "Pernah dengar tent
ight s
, dengan orang yang indah, di tempat yang indah. Hanya untuk m
nya yang hangat cukup membius Sherly. Tawaran kencan satu malam itu terdengar mena
nnya di pinggang Sherly. "Kamu cantik sekali malam ini,"
uga di telinga lelaki itu. Aksi bisik berbisik itu ternyata
, lelaki itu justru menempelkan bibirnya di leher Sherly. Tubuh Sherly spontan bereaksi, ia tersentak, tapi beberapa detik berselang seo
nya menginap. Sherly terkejut melihat orang berpasang-pasangan memenuhi sudut villa itu, mereka saling berpagutan. Tapi si laki-laki se
tas tempat tidur. "Grape or banana, kamu suka yang mana?"
g tersaji di hadapannya, belum sempat berteriak, bibirnya sudah
ia itu lagi dengan suaranya
*
... S
Bianka. Saat terbangun, Sherly langsung terkejut saat mel
okay?" tanya Bianka
masih melekat di ingatannya, seperti pangeran dalam mimpi, tapi jika melihat kondisinya pagi it
. "Gue nyariin lo kemana-mana sema
masih b
pa semalam, Sher?" Bianka terus menginterogasi sambil mengedarkan pandangannya ke seisi kamar yang berantakan. "Kayaknya per
s Sherly yang merasa masih ber
u, sih, Sher? Sama
yang bersamanya tadi malam bukanlah salah sat
s, s
usap dahinya. "Asli
di sesuatu setelah ini lo mau mi
h pertanggungjawaban. Ia hanya teringat sebaris kalimat pria itu tadi malam. Sherly menghela napas da
an dahinya. "Hub
atu malam, yang artinya setelah ini dan ke depann
Bahkan untuk liburan ke Bali saja, Sherly harus menyiapkan seribu satu alasan ke orang tuanya. Terang saja Bia