han. Reza gak punya rumah di Seoul kare
asak semua ini?" heran Reza mena
gangguk d
ujar Ellen meletakkan potongan
bibirnya. Reza tertawa lepas melihat 180 derajat peru
semakin kesal dibuatnya. Reza justru semak
ni!" Reyhan ancang-ancang mengang
alan-jalan di sekitar mansionnya. Di sekitar mansio
k ikut?" tanya Ellen
agi." Reyhan tertawa sebentar memegangi p
ma cakep, gak ada yang mau." Reza te
iwi di luaran sana. Pada memandang har
u duluan ya. Bye!" Reza lalu pergi memasuki m
Reza," rengek Ellen meng
enggenggam tangan Ellen dan iku
u saja kalau b
rsenyum remeh yang dian
aja nanti!" s
it kem
adi melihat barang-barang yang menarik di matanya. Tak lupa begitu banyak papper bag y
yhan menghembuskan napasnya frustasi karena
et! Aku mau," rajuk Ellen memegangi bonek
asrah, "Ya sud
ahkan blackcardnya. E
arena ini sudah cukup malam. Alasan utamanya adalah karena Reyhan s
a!" Ellen menunjuk toko cokelat yang satu arah deng
o kami," sapa pelayan
sudah lama tinggal di sini, tapi perta
a Reyhan pada pelayan di sela-
Kalian pac
la
ri saya. Kam
sahut Reyhan menuju
dapat momongan," ujar Pelayan
tis 1. Jadi, Kakak dapat 3 cokelat untuk satu jenis.
enghela napas pasrah. Untung suaminya itu kolongmerat yang hartany
mau!" Bukan hanya Ellen, pelayan
cokelat tanpa harus datang ke toko," ucap seorang kas
ing pesan cokelat di sini," girang Ellen.
latnya satu per satu. Ini sudah
dong! Nanti gigi kamu ompong!
rlaku buat anak kecil, Rey
benar." Reyhan menyandarkan tengkuknya pada punggung sofa.
iak Reza baru saj
ipin deh, cokela
buka mulutnya k
ak
mengunyah
eleleh di dalam mulu
okelat sebanyak ini? Awa
u sudah besar, gak mungkin sakit gigi karena makan cokelat.
erah kakak saja
tidurnya. Memegangi pipi kanannya
urn
r?" tanya Reyhan dengan suara para
gigi ak