ghentak-hentakan kakinya. Tak lupa bibir
ngamuk-ngamuk?" tanya A
tertawa
," sahut Reyhan mengunda
dan Arman masih saja me
pulang, Rey?" tanya
man mengantar Reyhan keluar. Hingga lambhorgibi ratusan jut
dari kolega ayah Reyhan maupun ayah Ellen. Membuat Ellen yang s
Reyhan yang masih senantiasa memap
ngangguk. Lalu berjalan gontai masuk ke ruangan y
Zahra saat mendapati Ellen yang me
am di sana Ma," sahut Ellen l
idapati pelafon yang berbeda dari sebelumnya. Ini rumah Reyhan. Ellen membangunkan tubuhn
hangat," ujar Reyhan. Ellen mengangguk. Reyhan kembali
n keluar dengan handuk yang membalut tubuhny
ari-cari kopernya ke sana-sini sedari tadi. Reyha
sahut Reyhan ikut
Masa iya pake handuk teru
u. Tapi kalau mau pake h
len menjauhkan tubuhnya dari j
tertawa
llen hingga Ellen menubruk lemari
kita sudah s
kalinya merasakan hal seperti ini. Iyalah! Orang dia m
wajah Ellen. Ellen segera menutup
buka pintu lemari. Jangan tanyakan kondisi jantung Ellen sekarang! Dia menarik napas tiga ka
ngenakan kemeja putih oversize ya
len duduk di meja rias mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil yang melilit
an." Reyhan meraih han
bisa sendiri.
sama suami?" sarkas Reyhan. Ellen memba
a
embalikkan tubuhnya, Reyhan menggoso
tung aku makin gak se
aku tidur di ruang pengantin," gumam Ellen
kali," sahut Reyhan. Entah itu dilhat atau engga
berdebar kencang. Pikirannya berlomba-lomba memikirkan apa yan
buhnya di sana. Saat pintu kamar terdengar tertutup, det
an menyibak selimut, ditatapnya
n?" tanya Reyhan saat melih
erah saja," sa
bahkan tubuhnya di sebelah Ellen. Ellen melototkan
" Reyhan mengeluarkan smirknya. Oh God! Tolo
llen bisa merasakan deruan napas Reyhan pada wajahnya. Reyhan meny
ain se