mati sarapan bubur ayamnya dengan tenang. Mbak Katini juga sudah keliling kembali me
ihan yang tahu-tahu sud
n, ada ap
py, banyak tugas sekolah. Motor lagi di pake babe ke k
pinjam. Ya, memang bukan motor baru apalagi mahal, hanya motor seken
nya." Amin mengulurkan kunci motor
tap bubur ayam yang sedikit lagi habis. Dilihatnya jam di dinding kios, masih pukul setengah
ucapnya sambil
di stater," ucap seorang wanita m
an secara kilat, air putih di dalam gelas. Lekas ia membantu ibu muda ta
yi dalam gendongan sudah
," kata Amin kemudian. Ia merasa kasihan dengan
k si kecil yang mema
us bawa." Anak kecil itu pun mengel
a seorang anak lelaki yang m
or bukannya dis
r bukan karena ada yang rusak, tapi kehabi
apa. Aduh, maaf ya, Bang
iar saya jalan ke depan ca
nya menunggingkan senyum, dengan setengah berlari, ia menghampir
a pada Udin, ABG pe
tadi shubuh udah
terang Amin pada Udin, sambil menyerahkan dua lembar uang sepuluh ribuan. Amin pun berjalan kembal
u menuangkan bensin yang ia bawa ke d
rr
rr
ih Bang," ucap wanita
, Bu. Dua
ggalkan lapak bengkel Amin. "Maaf ya, Bu. Diskon hanya untuk pelan
single untuk menjadi pasangan hidupnya kelak. Bukan seorang janda yang hidupnya rumit, ditambah ada anak pula. Maka dari itu, Amin selalu memberi
*
rsama motornya. Amin mulai resah, berkali-kali ia menoleh ke arah jalan raya besar, berhara
anita paruh baya yang baru saja ditinggal suaminya tiga bu
ok bae. Nungguin siapa?" ta
r saya dari jam sembila
lewat dzuhur," ti
anya
gilai tetangga, termasuk kamu. Makanya dia jadi suka manfaatin cowok lugu kayak Bang Amin. Harusnya, Bang Amin
ya, Bu. He
egang omo
erasaannya langsung tak enak melihat Jihan menangis sambil berjalan ke k
motor Abang d
?" wajah Am
laki-laki
Al
*