Permata Hijau, Arga baru saja keluar dari kamar
ing! Tri
lit sawo matang itu bergegas mencari
i acara ngumpet segala lagi!" g
untuk mencari ponselnya yang teru
i deh tapi kok nggak ada sih?" gerundel Arga ke
g-tring! Tring-tr
nyi, kali ini sedikit l
uju tumpukan baju-baju kotor yang tadi ia tinggalkan berserak beg
telah menemukan ponselnya di bawah tumpukan baju-baju
ika suara dering ponselnya kembali terdengar, sekilas dilihat
g-tr
gkat panggilan vi
a kabarnya? Kapan mami dan papi pulan
anggilan video deng
anya satu-satu dong. Pelan-pelan ngomongnya, ma
gomel Arga hanya meny
anak-anak, Arga menjadi sa
bisnya Arga udah kangen ba
elah melahirkannya 23 tahun lalu itu masi
ah. Padahal sebentar lagi kamu udah mau nikah
uara anak lelakinya yang s
dari tadi, kenapa baru dijawa
a melanjutkan ke
epalanya yang tidak gatal ka
selesai mandi, jadi baru bisa jawab telepon d
atas keterlambatannya menjawab
ulu. Nanti nambah lagi lo ke
a menggoda sang mami yang sedari
erutan di wajah mami nambah lagi kan tinggal minta anter papi ke klin
a dengan nada
! Ga, papi keluar dulu. Kamu nggak
ak ke fitness center yang berada dua lanta
suara laki-laki berusia 50
udah sejauh apa persiapan
entang persiapan perni
baru sekaligus sibuk mempersiapkan diri untuk wisuda, apalagi minggu-minggu ini Arga juga masih sibuk mengurusi proyek pembangunan real estate di Sur
sertai helaan
da Kania barulah kalian benar-benar fokus ke persiapan pernikahan, toh pernikahan kalian masih satu setengah bulan lagi. Mam
diberikan oleh maminya, sesungguhnya dia merasa sangat kuwalahan m
isnis keluarga besar mereka membuat pemuda gagah it
a dan Kania masih bisa ngerjain
ntuk menenan
elakinya itu dalam mengurus pernikahan seorang diri, apalagi anak sulungny
nya juga merupakan seorang pebisnis yang sibuk seperti dirinya dan Indra Hartawan, suam
ngurusin acara pernikahanmu sendiri, tapi mami janji begitu s
iran diri dan suaminya untuk memb
papi fokus aja sama urusan mami papi di sana. Nanti
maminya agar tidak terlalu
an. Mami mau nyiapin jus dulu buat papi. Jaga diri ya, Nak. Doakan urusan papi mami lancar
engakhiri sambungan
elama di sana, jaga kesehatan. InsyaaAllah
khiri percakapan
n suara kepada Kania melalui aplikasi hijaunya, meminta maaf bahwa di
Arga dan mengatakan bahwa dia tidak marah dan menanyakan bagaiman
n kamu sekarang, tadi mami telepon. Jadinya ngobrol p
kepada sang
gara-gara kamu teleponan sama Mami. Mami kan ibu kandung kamu, jadi wajar aja kalau belia
ar calon kedua mertuanya kar
hah
ri Kania yang bertubi-tubi tanpa memb
ak! Aku tanya segitu banyaknya, cu
ya, kesal karena tak satupun perta
Ngangenin kali
enggoda Kania apalagi bila gadis cantik bera
! Nyebelin! Ny
mencubit pacarnya itu seperti yang biasa dia
ak enak kalau edengaran ibu dan ayah. Nanti
a supaya tidak meraju
nya nggak di jawab, m
h dengan sisa rasa
ulai duluan. Kasih pertanyaan keroyokan, i
an atletis itu, sete
juga ya. Ma
karena baru meny
ak marah karena aku telat telepon kamu. Dua, kabar mami dan papi, mereka berd
ga panja
ih, besok kita ketemu lagi. Kamu istirahat ya
khiri percakapan mereka dengan mengatakan bahwa dirinya mau istirahat, dia pun tida
al akan segera dilaksa
akhirnya mematikan ponselnya mengakhiri berbalas pesan suara
agus. Mau lihat video juga males, ceritanya gitu-gitu aja. Enaknya ngapain
rlalu mengantuk itu memutuskan membersihkan diri dulu untuk mengerjakan s
langkahnya ketika dia merasakan ada
jatuh di atas kepalaku
... dengan wajah jijik dan ketakutan, reflek sesuatu itu dia lemparkan jauh-ja
eli dan jijik sementara tangannya dikibas-kibaskan untuk mengusir rasa ituir tentang kejadian yang baru saja menimpanya, dia teringat pada perkataan almarhum kakeknya dulu bahwa barang siapa yang kepalanya dijat
leh almarhum kakeknya itu? At
ternyata hal it
gup menghada
*