ita, berkulit putih merona, tiada henti-hentinya menusuk boneka jerami berbalut kafan bertempelkan foto Rasti
sakan pembalasanku! Aku akan terus menge
ng rumahnya ada satu sosok wanita dengan rambut terurai masai menu
dari sebuah pulau di seberang lautan itu tersenyum senang mel
a kami akan mengabulkannya dan kau akan menjadi pengikut istimewa kami." Serak
ara di kamarnya terasa semakin dingin dan sangat pengap serasa menusuk tulang dan membungkam rongga penci
ku pasti mengabulkan! Cukup berikan aku tumbal berupa darah dan daging segar seorang anak dan kau aka
dam itu semakin kuat tertanam di dalam dadanya. Kebencian itu semakin kuat
agaimana rasa sakit itu. Buat dia menderita, dan anak ... anak yang ada di dalam perut pere
ersahutan dari berbagai arah di kejauhan usai
liuk-liuk seakan-akan hendak padam. Perlahan tetap
nita tepat di telinganya membuat bulu
rurai menutupi sebagian wajahnya yang hancur dengan gigi tajam sedang berdiri di belakangnya, tanga
an amis saat bersentuhan dengan kulitnya,
ulkan permintaanmu ... sekarang!" b
la suara lolongan anjing dan burung gagak ya
ania ... kamu harus sabar,' batin Kania diikuti
di sana masih tersemat cincin pertunangan pemberian terakhir dari Arga, pemuda tampan berhid
" bisi
ahagia, sesak, marah, sedih sekaligus memendam dendam dalam satu waktu yang bers
perti saudaraku sendiri dan Mas Arga, tak kusangka semudah itu kamu berpaling dari diriku bahk
*
Tahun
an menikah dengan lelaki yang sangat menyayangi dan mem
uk ke KUA ya. Setelah selesai kita pergi
rim Arga kemarin malam s
nget kok. I love
s Ka
an untuk pernikahannya, kemudian mereka akan ke butik milik Tante Irna, kakak tertua mami Arga untuk mencoba
mbet lu?" Tiba-tiba bahunya ditepuk dari be
aras gini dibilang kesambet sih. Elu kali
ra tidak sengaja pada saat masa orientasi mahasiswa-mahasiswi baru di kampus mereka beberapa
. Temenin gue do
dia jam berapa?" Rasti mencecar Kania dengan begitu banya
enit Arga belum datang juga," jelas Kania sambil meneri
an sahabatnya di kantin ketika dilihatnya seorang pemuda tampan ber
i? Kangen rasanya nggak ketemu kamu beberapa jam
mulai bersemu merah, "Iih, apaan sih. Baru juga berapa jam nggak ketemu,
ang. Ngegombal sama calon istri in
wajahnya pun semakin menunduk malu apalagi ketika disadarinya
kah, makin mesra aja!" goda R
dong, jangan sampai gue ngiri liat kemesraan el
sampai keliru kasih lampu sein, Lu. Hahaha!" Sambil tert
sini terus! Apa perlu gue rebut Arga dari elu, biar lu nggak bisa
ue?" tanya Kania dengan perasaan bingung mendengar perkataan s
ertanyaan elu yang nggak penting itu!" Rasti mendoro
elambaikan tangannya ke arah Rasti yang
mu hati-hati. Maaf nggak bisa nemenin
a mau pulang kok, sekarang. Kalia
on genggam dari dalam tasnya dan langsung melakukan panggil
um yang gue minta sama elu kemar
ng kaya gitu aja sih, kecil!" bala
oleh pemuda itu. Dia tersenyum miring, dia senang karena b
ita sepakati kemarin. Kalau elu udah
afe. Setengah jam dari sekarang gue sampai sana!" uc
empat yang cukup terlindung dari keramaian, tampak
mpak mengeluarkan sebuah bungkusan plastik
n bekerja seperti yang gu
hanya mengangguk sambil mengac
u. Lu boleh tanya ke temen-temen lu yang ngenalin gue ke lu soal kebenar
uarkan amplop coklat yang sudah dipersiapkan
gak kenal gue. Gue nggak mau ada yang
kali hubungi gue, kalau lu cari barang lagi." Zen mengacun
wab Rasti
mudian membuka amplop yang diberi
tanpa mengatakan sepatah kata pun Zen segera perg
ia! Gue harus jadi istri Arga bagaimana pun caranya
akan Rasti terhad
ganan untuk mengiku
*