ni?' Banyak pertanyaan yang berputar di
ayan itu kesulitan, Ely
akan sege
layan pergi men
ponsel dari atas meja rias. Ia segera mengambil ponsel dan melihat no
uhan Kakek dan Judis sudah aku blokir semua
at, dering ponsel i
panggilan itu. Dengan penasaran, ia s
sapanya d
baya dari seberang telepon,
li
lupa dengan nama samar
ndiri!" jawab
irim pesan-menawarkan diri
n. Apa pekerjaan itu masih ada?" tanya Elya
di asisten rumah tangga di internet. Ia mengisi data diri dan mengirimnya
diterima kerja?' Ely
ini, hanya pekerjaan itu yang cocok dengan
tu mengiyakan, "Ada! Bagaiman
ni? Apa itu tida
ap?" tanyanya lagi ketika t
dengan segera. Kesempatan tidak akan datang dua
meminta sopir untuk menjemp
ma kalinya ia tinggal di kota Paris, ja
uar kamar. Mencari asisten rumah tang
h tangga itu segera memberitahu
nti, ada sopir yang akan menjempu
Bu!" balas Elyana
ambungan tele
*
k keluarga David, Edwin membacakan sebuah laporan tentang bisnis yang baru mereka jalankan di kota lain. Karena minggu kem
ta hanya perlu meningkatkan pemasarannya saja di inter
nteng. Lalu ia bangkit dari duduknya, mengambil jas
tor, aku percayakan semuanya kepadamu," tamb
ambil berjalan menuju pintu keluar, melewati
era bertanya, "Anda mau pergi ke
e-sore seperti ini, tua
ucap Edwin lagi. Ia bersiap mengik
tu tidak pernah terjadi. Biasanya, David selalu diantar dan dikawal oleh E
Sendiri saja. Aku ingin mencari tempa
lu!" ucapnya lagi. Lalu
gi mengikuti David, kar
rkeliling untuk mencarinya sendiri, kan? Sejak kapan Tuan David menjadi bodoh seperti ini?" gumam Edwin den
ya sepi. Kamarnya pun terasa dingin, seolah tidak ada kehidupan di san
na gad
ngga. Ketika sudah tiba di lantai satu, ia be
ana N
u saja pergi!" Jawa pe
, maksudmu?" sergah David d
belumnya, Nona menanyakan alamat rumah
kan alamat rumah?" Davi
kan alamat rumah?' tanya
layannya, "Siapa yang menje
Ia bisa merasakan emosi David ket
Merasa kesal dengan kelambatan
tukang kebun," jawab pelayannya dengan cepat. Pelayan itu taku
ri Pak Min?" tanya David
ia, dia bisa mengambilnya dari lemari David.
utnya?' tebak David dalam hati. Ia merasa
sh,
lari keluar. Ia masuk ke dalam mobil,
pat, menyusuri setiap sudut kota itu denga
*
ng terlihat sangat kusam dan tahi lalat besar di pipinya, mengenakan pakaian
h keluarga Alex Danu. Elyana harus memperkenalka
cari pekerjaan. Bekerja, selain ingin mendapatkan uang, juga karena tidak punya tempat tinggal dan tidak p
h, pantas saja lusuh seperti ini. Ternyata, dia datang dari kota Lyo
nya untuk bekerja. Bukan untuk menjadi model. Lebih baik, kau cari pakaian yang sudah ti
a. Ia tidak terlalu menyukai pakaian y
perti gembe
a-apa, Tuan! Nanti, saya ak
terlihat sangat lusuh, namun, se
-tiba datang seorang pria
emino," seru asisten pribadi Alex dengan tergesa-g
tranya sudah setuju dengan perjod
a orang terkejut. Tidak
Bukankah sebelumnya pria itu selalu menolak?" Alex merasa
tu setuju untuk menikah?
a menariknya putri kami-Isabel!" tebak Alex dengan bangga. S
nya-Nosy-mengiyakan. Juga sang
dohkan anak mereka, pria itu selalu menolak. Dia beralasan "M
sedang terlilit utang pada perusahaan Demino, semuanya menja
a, "Atur pertemuan kita dengan Tuan Besar
ik,
*
ua anggota keluarga pun sudah berkumpul di aula hotel bintang lima untuk menyaksikan bersatunya kedua insan manusia ini yang belum pernah dipertemukan sebe
pelai wanita selesai memakai gaun pen
bagian belakang, hingga gaun mewah itu terpasang sempurna di tubuh Isabel.
uh ramping Isabel dari atas hingga ke bawah. Dirasa cu
n, ia berkata pada Isa
t bahagia. Hanya menoleh sedikit ke arah Elyana tanpa merespon apapun. Lalu Is
dada yang sangat rendah-sedang berdiri di depan cermin. Dari wajah cantik itu, tidak n
" ucap Isabel tiba-tiba. Lalu memutar
ain menemaninya selain Elyana. Itu karena, menurutnya, terlalu banyak orang
ang ingin aku bicarakan dengannya," ucap Isabel lagi dengan tatapan
tkan ucapannya. "Sesuai perintah dari Tuan, saya tidak
ui sambungan telepon," ucap Elyana lagi. Lalu, ia mengambil ponsel
langsung, tidak ingin melalui sambungan telepon. Masa, itu saja tidak boleh?" pinta Isabe
n saja. Itu lebih aman, bagi saya juga bagi Anda juga." Elyana tetap tidak bersedia per
i mencari kontak majikan wanita yang sud
hal tadi, dirinya sudah sangat merendah di depan pelayan jelek itu. D
dengan tatapan tajam. Ia menghampiri Elyana sambil me
u artinya, kau ... harus menuruti semua perintahku! Tidak a
an memecahkan gelas dan juga piring, Alex segera meminta gadis itu untuk menjadi pelayan Isabel se
na berani membanta
ri m
g ada di tangan Elyana, membantin
gar diiringi suara teriakan, "Cepat, pergi dan cari ibuk
lyana untuk memanggil ibunya. Sekarang, yang ada hanya tatapan penuh kebencian da
ya yang sudah pecah di lantai karena ulah Isabel. Seketika, amarah dalam diri Elyana
elku?" sergah Elyana tidak terima. Ia menge
gan jarinya. "Jangan mentang-mentang aku ini adalah