Ia meminta pelayan untuk menyiapkan banyak makanan untuk Elyana
redup. Hanya ada lampu berwarna kuning keemasan-di samping tempat tidur-yang menerangi ruangan itu. Ely
i kepala tempat tidur, tiba-tiba sekujur tubuhnya terasa sakit
ng pria yang ada di dalam kamar sambil mele
lan mengham
besar itu berjalan ke arahnya. Jika tidak menyangka,
gan erat. Ia takut, jika pria ini adalah orang suruh
yana dengan gugup. Tangannya masi
pelayan dan diberi makan, juga diberi obat hingga ia tertidur. Walau
yana lagi-memberanikan diri. Tubuhnya ber
h dariku!" Elyana menggeser tubuhnya s
a David tidak mengerti deng
n kening yang mengerut. Ia berdiri di samping
ngat besar. Barang di da
api, Elyana sama sekali tidak bisa melihatnya. Ba
itu membahas tentang isi kopernya. Tiba-tiba, ia merasa ba
anpa izin!" Elyana tidak suka barang pribadinya di
idak membuka kopermu, harus dengan apa kami mengganti pakaianmu? Di rumah
yan di rumah ini?" godanya lagi sambil mende
dari mulut David, Elyan
dari Daniel, Elyana sedang melihat-
gai pelayan saja? Dengan begitu, orang
idenya itu, Elyana
erani ia bertanya tanpa rasa takut dan ragu lagi. Kare
singkat. Ia menegakkan punggunnya
yana menyibak selimut, laku bangkit berdiri, berniat
h yang ada di
pa?
sampah? Dasar gila! ' maki Elyana dalam hati
uar, berniat untuk mengambil pakaiannya
ingin mencari ponsel ya
an, tiba-tiba Elyana mer
jongkok di lantai. Ia menahan
i Elyana. "Kakimu masih cedera karena tertabrak mobil. Dokt
na, membawa tubuh ramping itu
sadar, tangannya melingkar di leher Dav
kuat menahan denyutan di tulang kakinya
dah dibaringkan di atas tempat tidur. Ia terus mem
k ditarik oleh Elyana. Posisi mereka sangat dekat, saling menempel
ini berlangsung, hingga rasa pegal mu
id di telinga Elyana. Tidak berani melepaskan dir
k bisa merasakannya!" b
David. Menatap pria itu sekilas, lalu mena
a. Ia paling tidak bisa menerima rasa sakit di tubuhnya. Luk
nnya. Tapi sekarang, ibunya sudah meninggal dan dirinya berada di rumah orang asi
kkan tubyhnya, memijat pinggang yang terasa pegal, lalu beranj
el dari saku celananya. Ia menuruni
n, "Kau gila, ya? Meminta aku datang ke rumahm
as malam, waktunya aku tidur sambil memeluk istriku. Bukan waktunya bekerja sebagai do
amu. Setelah menikah, kau bisa tidur nyenyak sambil memeluk istri, tidak perlu lagi merawat wanita yang kau temukan di jalan
u bersedia datang ke rumahku atau tidak?"
g ia butuhkan saat ini hanyalah dok
tan untuk membantah perintah David. Jika Felix berani membantah perintahnya, mungkin besok, David
ai dalam waktu dua puluh meni
dengarnya. "Hey, jangan be
li
nya. Ia tidak ingin mendenga
id. Felix datang masih memakai pakaian tidur dengan tas hitam di tangan
tika melihat sahabatnya itu berdiri di depan pintu. Da
a dengan apa yang baru saja dia dengar. "Dasar gila! H