d tentang "Membuat perhitungan dengannya". Seolah ada sebuah hantaman ya
harus Elya
siang, kita bertemu lagi untuk membicarakan masalah ini. Sekara
Tidak mungkin Elyana pulang ke rumah Alex dan istirahat di sana, kan? Toh, ia
taan Elyana hingga mereka keluar dari gedung
i di jalan," ucap Elyana dengan melambaikan
Ia terus berjalan menuju tempat
aerah sekitar. Dari kejauhan, terlihat sebuah gedung tinggi bertuliskan "Hotel Ri
tika sudah sampai di depan gedung hotel dan bersiap untuk berjalan ke gedung itu, terdengar
dengar suara itu. Ia segera me
ngikuti Elyana sam
ampang bodoh wanita di depannya, David
e rumah, kau malah
rbata. Ia segera memutar tubuhnya, menatap David samb
lan yang lalu, kau pergi dari rumahku tanpa pamit. Sekarang, kau pergi meninggalkan kamar hotel yang s
dara. David mengangkat tubuhnya dan
kan aku!" teriak Elyana dengan tubuh ya
engikutinya sampai ke depan hot
an aku!" teri
n wanita itu ke dalam mobil. Setelah itu, David juga masuk dan duduk di
n patuh dibawa pergi oleh David dengan mobilnya
terucap dari mulut keduanya. Hingga sampai di hala
ur
untuk Elyana, mempersilah
?" ancam David sambil membungkukkan badan.
enar menyentuh tubuh Elyana, terde
sa turun
jalannya. Lalu ia keluar dari dalam mobil da
terlihat senyum samar di bibir pria ding
angkah Elyana masuk ke dalam r
Elyana. Ia membiarkan wanita itu tidur di atas tempat tidurnya,
*
melawan rasa kantuk yang masih terasa. Silau dari sinar matahari yang masuk melalui kaca jendela kamar, segera menusuk matanya.
u diiringi suara pelayan wanita, "Nona!
ana segera menyibak selimut, lalu ba
isi dompet dan alat make up. Karena rencana awalnnya, setelah acara pernikahan Isabel selesai, Elyana akan kem
injam kemeja putih milik David untuk tidur, sama s
embawakannya pakaian ganti,
ayan itu ketika melihat tubuh ramping Elyana dibalut kemeja putih longgar
yodorkan paper bag yang dibawanya pada Elyana. Pelayan itu tidak berani
ita di rumah ini-yang David nikahi kemarin. Kemeja longgar yang
a kembali," ucap pelayanan itu lagi. Lalu ia mengingatkan, "O, iya!
nya Elyana sambil memegang paper
ga Danu. Bukankah Nona belum mengambil barang-barang Nona
gerti. Ia sege
segera bersiap. Seka
elayanan itu pu
andar di pintu dengan jantung yang mulai b
akaianku sudah aku buang ketika bekerja sebagai pelayan di sana. Di dalam koper hanya ada pakaian bekas da
gan hal itu, namun Elya
i pakaian yang dibawa oleh pelayan tadi. Wajah cantiknya dirias sedikit agar tid
egera membawa tas kecilnya, memasukkan alat make
a tanpa memperdulikan tatapan aneh dari para pelayan. Karena seharian kemarin tidak m
ntuk menyeka mulutnya dengan tisu, tiba-tiba terdengar suara seseor
udah k
era menoleh ke belakang, melihat Dav
anti jam satu siang?" tanya Elyana dengan gugup. Juga lu
kat, lalu mendaratkan bokong
a. "Kau baru menghabiskan sarapan pagimu jam dua bela
nyaman. Kualitas tidurku jadi semakin baik hingga lupa
hadir-tanpa istirahat. Di malam hari, belum sempat mandi, dan makan, Elyana segera pergi ke rumah sakit untuk melihat
engan tempat tidur yang biasanya Elyana gunakan di rumah keluarga Danu, begitu
sebelum kata "Sofa" selesai diucapkan oleh David, terdengar Elyana berteriak, "Oh, ya, kau terlalu bers
a salah paham. Tidak terkecuali dengan David. Pria itu
nyentuh tubuhmu pun, aku tidak!' gum
emua orang tahu, bahwa sem
David agar keluar dari dalam rumah, tidak nyama
n tangan David . Ia menebalkan muka, berjalan ke
d bertanya pada Elyana, "Semalam, katamu, aku
sama memba
saat ini ia ingin mendengar penjelasan langsung dari mul
alam, kau menggendongku. Bukanka
David merasa her
obil. Apa itu yang dinamakan bersema
alam, aku akan mencoba menggendongmu lagi. Punggungku
Elyana sal
di sofa, dan kau yang tidur di tempat tidur,
era mengendarai mobilnya menuju kediaman keluarga Dan
lihat Elyana kepanasan dan terus mengipasi wajahnya dengan tangan. Padahal, suhu di dalam
David tiba-tiba. Matanya masih menatap El
lyana sedikit gugup. Ia menghentikan gerakan tanganny
rhitungan denganmu." David me
tanpa pamit, hah? Apa seperti itu caramu ber
uh membuat Elya
ga Danu. Ehh, maksudku, aku dijemput oleh orang suruhan ay
wara ini. Bahwa aku, Eli ... adalah putri tunggal
suruhan kakekmu?" tanya David dengan nada mengintrogasi. Itu membua
jelas itu orang suruhan ayahku, lah! Aku pergi tanpa pamit ka
kakekku datang ke tempatmu
lang, yang selalu mencarimu
, dan ketakutan melihat dirinya ada di dalam kamar.
n ayah, bukan kakek!" kilah Elyana. Ia terus berbo
k menyapaku saat kau menjadi pengantin wanitanya? J
itu hanya bisa dilanjutkan di dalam hati.
g selanjutnya akan kau lakukan?" E
a ke depan, mengemudikan mobil
Elyana semak
in melanjutkan pembicaraan itu. "Sekarang, kita su
ak waktu untuk saling memahami satu sama lain. Aku tidak berniat untuk me
mulutnya lebar, menat
k menikah kedua kali
pria yang tidak dikenal. Ia menjadi pengantin pengganti-kemarin, karena tidak tega m
erjodohan yang dilakukan oleh orang tua kita, bukan karena kita saling suka," jawab Elyana
a pada Dimitri-pria yang akan dijodohkan dengannya-jika sampai mereka jadi menikah. Tapi s
ena terbiasa.'. Jadi, kita akan saling meny
am sambil melihat jalan yang sudah me
ecilnya, mengeluarkan sebuah pensil alis berwarna hitam, lalu membuat tahi lalat di p
sabuk pengaman miliknya, bersiap untuk turun. Tapi, sebelum menginjakkan kakiny
ri dalam mobil. Ia duduk kembali, memirin
-tiba David memegang tangannya, m
tanya Elyana
ngan. Wajanya mendekati wajah Elyana, semakin dekat, hingga
mereka rasakan, tiba-tiba Elyana memejamkan mata. Ia menahan napas beberapa det
lahan. Terlihat David menatapnya dengan tajam. Detik kemudian, David membasahi jar
ak Elyana dengan kaget. Merasa jijik d
udahi wajahku. Uuaaaa