a yang sudah resmi menjadi istriku itu tampak sangat lelah. Bagaimana tidak? Hampir seribu tamu undangan meminta foto bersama
asti berapa nominal yang harus dikeluarkan papah. Aku hanya mengeluarkan untuk mahar saja. Selebihnya papah yang bersedia menanggung biaya, yakni biaya rental
mamah sepertinya sangat bahagia setelah kami resmi menikah. Aku tak b
u ingat, Nak. Jangan sampai membuat Andin menangis, dia adalah mutiara bagi Papah. K
u tandanya aku akan hidup dalam kungkungan, selain itu mungkin juga rumah tanggaku
idak akan menyakiti Andin, d
kan mantu sepertimu. Duh, Papah jadi
ntu kita masih capek begitu. Masa suda
utarakan keingin
k tahu pengantin baru saja. Pasti me
n rumah tingkat dua. Supir pribadi papah langsung menekan klakson mobil. Tidak lama setelahnya pak satpam segera membukakan pagar. Mobil kembali mela
gendong saja,"
u lelah," ucapku segera membuka pi
pacaran dengan Andin, aku tidak pernah masuk ke kamarnya. Kata orang, kebanyakan pacaran anak Jakarta itu sering 'over'. Over dalam artian tanda kutip untuk makna gratis. Ah, itu semua tergantung perga
las senyuman Mamah, walaupun sedang menggendong Andin. Walaupun tubuh
a,
in juga. Sesekali tatapan ini beralih pada wajah Andin. Wajah putih nan mulus itu, semakin cantik tanpa lapisan make up. Aku lebih suka melihat wajah Andin t
," ucapnya manja
sekal Andin di ranjang. Dia langsung memeluk leherku dengan erat, sehingga membuatku terpa
i langsung suka. Sering nanya-nanya ke papa
n tahu aku cuma karya
a lihat postur tubuh Abang." Jari An
" tanyaku menahan
alu menolak. Sekarang aku bisa bebas me
up." Dilepaskan tangan Andin dari kemej
uga, walaupun tatapannya sangat berbeda dari tatapan Kusuma. Jika Kusuma menatapku dengan tatapan ci
au nanya-nany
De
u yang selama ini aku tutupi. Sebisa mungkin aku mencoba untuk menutupi kegugupan i
aku meraih tangan Andin, k
k tahu deh Abang mau jaw
bang jawab. Kalau nggak t
adi dia buka, kini kembali menjadi mainan tangannya. Andin membuka kancing
setelah kemejaku berhasil terbuka. Sekarang, t
" jawabk
a?" Andin langsung cemberut, s
Separuh kebohongan aku lontarkan. Aku memang tidak pernah cerit
Bang." Andin kem
erti itu sih, Dek
pa-apa s
i dulu ya," ucapku mengelak
irnya. Aku hanya tersenyum, kemudian cepat-cepat berlalu dari hadapan
juntaikan kedua kakinya yang putih dan mulus. Senyuman nakalnya merekah seakan mengundang hasrat
menggigit bibir bawahnya, lalu beranjak menghampiriku. Dia langsung m
yang mengandung syahwat. Mata Andin mulai sedikit sayu, sepertinya dia ingin agar aku yang memulainya.
man hangatnya sudah menempel di kulit dadaku. Rasa geli muncul setiap Andin mengecup kilat dadaku. Kam
gak ingin mela
m per
nyentuh lilitan handuk di pinggangku. Secepat mungkin aku tangka
an ..
ang? Abang
Haruskah aku menjelaskan b
mbung