a menyusulku, sehingga
lekat. Apakah dia menginginkan cintaku lagi? Sete
ang. Bukan pertanyaan. Apak
na mungkin aku bisa mencintai du
tanggamu tidak bahagia 'kan?" Suara Kusuma mulai terdengar nyar
sendiri? Bukankah kamu sud
pku tajam. Aku menjadi gentar dia tatap seperti itu. Kusuma
Bang. Apakah di sana ka
Jika pertanyaanku
ritaan yang dia tanggung? Aku masih mematung, hanya manik mata ini yang terus bergerak memantau
Kusuma berlutut di bawah kakik
Aku menjadi khawat
long aku," keluh Kusu
etika aku menyentuh pinggang Kusuma, serta mengalungkan sebelah tangannya di bahuku. Perasaan itu berusah
i tunggu. Tangannya masih menempel erat di dadanya. Apakah Kusuma ada penyakit jantung? Sekian tahun aku dekat dengan
ku hendak pamit, tetapi K
ku," ucapnya lirih. Lalu, Kusuma me
membuka pintu. Sedetik kemudian, aku kemudian mengemba
pulang dulu," uca
ang? Tolong bantu aku ke dal
ngikuti kemauan Kusuma. Aku takut sesu
ng aneh-aneh. Walaupun dulu kita pernah melakukan
dalam. Melewati ruangan praktek menuju pintu pembatas ruangan. Aku membuka pintu pe
Kusuma. Entah kenapa perasaanku menjadi beda, seakan ada kete
perlahan menuju ranjangnya. Aku hanya
aku pamit
nyaanku, tetapi aku tahu bahwa kamu mas
r meninggalkan dirinya. Tidak lupa aku menutup pintunya dengan rapat.
man berada di dekat Kusuma, bahkan membuatku tak sadar dengan keadaan sekitar. Aku tatap langit malam yang semakin pekat,
ng aku pesan tadi. Aku bentangkan nasi yang dibungkus dengan kertas nasi, lalu mulai menikmati setiap suapan demi suapan. Selama menyantap nasi,
uma. Timbul keinginan untuk mencari kebenarannya. Aku segera
ertuju pada sesuatu yang ada di balik bantal Andin. Sangat pelan aku menaiki ranjang, kemudian meraba bawah b
ja aku tidak bisa memeriksanya. Huft! Aku mengembuskan napas, semua yang aku lakukan sia-sia saja. Aku kembalikan ponsel Andin ke
rngiang-ngiang. Apakah rumah tanggaku tidak bahagia? Mata ini aku pejamkan perlahan,berusaha mengingat kembali setiap kejadian selama dua
*
ku sebagai pemuda rantau. Di momen yang sangat ditunggu-tunggu oleh kebanyakan orang. Di m
menyedihkan karena keluargaku tak datang. Aku hanya punya ibu yang masih bertahan hi
, senyuman hangat terpancar indah di wajahnya. Sebentar lagi aku akan memanggilnya 'Papah', s
. Kamu sudah siap?" Pak
a rasa cinta ini berlabuh pada Andin. Akan tetapi, aku berpikir bahwa sete
amun, setelah dua tahun menjalin kedekatan dengannya, belum cukup untuk menyingkirkan bayangan Kusum
Harudi mengajakku untuk segera keluar. Seola
lagi saya menyusul,
Harudi memang orang kaya, selain punya bengkel dia juga punya bisnis lain. Oleh sebab itulah, beliau tidak segan-segan mengeluarkan uang banyak untuk acara hari ini. Seben
ku melangkah menuju ke tempat yang sudah disediakan, beberapa mata tertuju padaku. Ten
cantik dan menggoda. Kebaya pengantin yang dia kenakan menampakkan lekuk tubuhnya, bahkan kebaya itu memiliki belahan dada yang s
taksir berusia kepala tiga itu, mulai membuka acara dengan sangat lancar. Suara riuh dari para tamu se
pannya sudah duduk wali hakim dan dua orang saksi. Aku melangkah ke sana dengan sedikit gugu
hari yang lalu ia juga sudah menjelaskan. Setelah penjelasannya berakhir pe
t, dengan putri saya Andin Puspitasari binti Harudi Jaya dengan m
binti Harudi Wijaya, dengan maskawin tersebut, tunai!"
ana par
ah
dulill
k Harudi. Setelah ijab kabul sah diucapkan, barulah ditutup dengan doa. Usa
menjadi raja .... Sayang beribu sayang, yan
-----