mat p
ng bahunya. Di depan Amber, Lucy sudah berdiri dan
r bangkit dari tempat tidu
anita jalang menjadi ibu rumah tangga yang baik. Lucu sekali. Tapi Amb
akan lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Apa yang dilakukan Amber persis dengan apa yang di atur ole
mandi. Senyuman tidak henti-henti muncul di wajah wan
k berhenti untuk tersenyum. Wajahnya semakin terlihat mengerikan. Persis sepert
di. Pablo tidak pernah menyiapkan sarapan. Mungkin, kehadiran Lucy bisa membuat rumah ini st
lah Amber duduk, Lucy segera mengikat gad
k Amber. Tubuh gadis itu mencoba ber
l
lagi tersenyum. Wajahnya memerah karena marah. "Berani
hanya
in kau mau mendapatkan hadiah tambahan
gi. Gadis itu sudah kalah. Amber pasrah a
ut manja di bahu Pablo. Pablo tersenyum ke arah istrinya. Pasti pria itu merasa
mata Amber dan mata Pablo tak sengaja bertabrakan. Amber mengirimkan sinyal yang lain yang sampai ke dalam hati Pablo. Sr
pergi." Pablo merasa p
Wanita itu ingin kekasihnya ikut be
ablo beralasan. Pria itu segera pergi da
dadanya sesak karena ketakutan. Rasa panik juga akan memberi efek sakit dua
asakan pisau tajam mengkilat itu di kulit wajahnya. Sangat dingin dan terasa tajam. Amber memejamkan mat
membuang waktu. Kita mulai saja permai
lahap. Meskipun kondisinya terikat, dia tidak akan menolak makanan. Amber kesulitan untuk mendapatkan m
lezat?" tanya Lucy sambil tersenyum l
n memperburuk keadaan. Pisau dapur yang tajam masih ada di samping L
h. Rambut pendek pirang Lucy dengan senyuman lebarnya. Lucy mirip seperti ibu yang baik. T
ucy sedang menyuapi Amber dengan hat
menikmati sarapan pagimu, Sayang." Lucy men
sanya?" tanya
ya sakit akibat ikatan yang kuat. Lucy melirik anak tirinya yang
menunggu. Amber mebatap dapur yang tidak lagi terawat. Ingatannya kembali ke masa lima tahun yang lalu. Saat dirinya beranjak remaja, Dapur ini sangat
erubah segalanya. Seperti permainan
s. Lucy merasa air yang diminumnya sangat amis. Tapi dia mencoba mengha
kain. "Baiklah. Permainan selesai," uc
a aku memasaknya sangat lama agar kau menikmatinya. Aku juga menambahkan banyak
rbalik kembali ke dalam lambung. Sebab Lucy sudah mengikat mulut Amber dengan kain. Amber merasa sangat pu
enderitaan. Air mata yang keluar dari m
inum tadi. Sebab itu adalah air mandi para tikus sebelum kumasak dan masu
ih menyiksa daripada cambukan lima puluh kali yang biasa diberikan Pablo. Lucy benar-benar membuatnya be