/0/3890/coverbig.jpg?v=fc2583cc3b72d3646ded523d3191b453)
Warning! Cerita ini mengandung kekerasan dan adegan 21+. Harap bijak memilih bacaan. Amber diculik ayah tirinya di rumahnya sendiri. Semenjak ibunya meninggal, Amber malah dipaksa menjadi konten kreator di bawah tekanan ayah tirinya tanpa gaji. Ayah tirinya juga dengan tega memaksa Amber agar membuat video telanjang untuk dijual di situs porno. Jika Amber menolak, maka dia akan diberi hadiah berupa hukuman cambuk. Amber tidak tahan. Dia memutuskan membalas dendam. Langkah pertama yang dilakukannya adalah membuat ayah tirinya jatuh cinta dan dia menikahinya.
Sudah setengah jam Amber berendam di bathtub. Gadis itu berdiam diri menekuri kuku-kukunya yang sangat cantik tapi sangat dibencinya. Bagi Amber, kuku palsu ini hanya membuatnya sulit beraktivitas. Menggaruk, memegang makanan, semuanya serba susah.
Amber mengehela nafas berat. Menghisap rokoknya yang hampir habis. Asap beterbangan di udara lalu menghilang. Andai Amber juga bisa menjadi asap, lalu menghilang dari tempat terkutuk ini. Rumah sialan yang sudah dibencinya sejak pertama kali ke sini. Sejak ibunya menikah lagi dengan Pablo ketika usianya sebelas tahun. Usia yang anak-anak yang beranjak dewasa dan banyak protes atas segala hal. Tapi Pablo malah membungkamnya dan selalu meminta Amber agar diam dan tidak menyusahkan. Sampai sekarang Amber tidak pernah bertanya mengenai apapun. Dia mencari dan memikirkan jawabannya sendiri. Dia tidak perlu teman. Ayah tirinya membatasi aksesnya setelah lulus sekolah menengah atas.
Pintu kamar mandi terbuka. Wajah Pablo terkuak di balik pintu. "Satu jam lagi kita akan membuat video. Sebentar lagi rasa laparmu akan hilang." usai mengucapkan dua kalimat singkat, Pablo menghilang. Amber hanya menatapnya santai. Tidak ada rasa malu sebab tidak ada lagi privasi di rumah ini. Pablo bahkan pernah memaksanya telanjang untuk di jual di situs dewasa karena ayah tirinya itu perlu membayar hutang yang tidak sedikit. Awalnya Amber menolak. Tapi hukuman cambuk lima puluh kali dengan gesper tidak mampu di tahan oleh tubuh kurus ringkihnya. Mau tak mau, dia menerima. Pablo mengambil videonya dengan tidak tahu malu. Mengekspos seluruh tubuh Amber tanpa sisa. Meski tidak meninggalkan jejak apa-apa di sana, tapi kotoran yang tidak terlihat menggerayangi tubuh Amber. Tubuh polosnya akan dilihat oleh jutaan pasang mata yang mengakses situs porno. Orang-orang akan melihat dan mengingat wajah Amber sebagai jalang internet. Dia akan menjadi bagian dari laki-laki yang menuntaskan berahi sendirian.
Amber bangkit. Gadis muda dengan tubuh kurus kering seperti barbie itu mengambil handuk merah muda yang tergantung di balik pintu. Rambutnya yang di cat pirang di keringkan dengan alat pengering rambut. Amber melihat bayangan dirinya di cermin. Tidak ada pikiran apa-apa dalam kerangka kepala gadis itu. Dia terbiasa tidak memikirkan apapun. Tidak menuntut. Tidak bertanya. Seperti lebah pekerja yang tahu bekerja yang menghasilkan madu untuk sang ratu. Seperti budak di zaman jahiliyah. Seperti wanita yang tidak memiliki harga. Orang yang tidak memiliki eksistensi. Bahkan ketika gadis seusianya berlomba-lomba mengejar karir dan impian masa depan yang bahagia, Amber memilih menempatkan dirinya di ruang kosong agar tidak tidak menuntut banyak. Dia melatih perasaannya untuk tidak berempati dan bersimpati. Hanya keras pada hal-hal yang harus dilakukan. Harus bisa mencapai tujuan atau gesper akan singgah di tubuh ringkihnya dan mematahkan satu persatu tulang rusuknya.
"Kau bisa memakai kostum pink dengan hiasan kepala kucing itu. Oh ya, pakai lebih banyak eyeliner agar matamu terlihat besar. Jangan lupa lipstik pink mauve dengan lipgloss. Aku ingin kau bersinar hari ini. Oh ya, berapa lama sesuatu tidak masuk ke perutmu? Dua jam? Oh dua puluh jam. Baiklah. Ada kabar gembira. Habiskan sepiring besar cake strowberry itu. Itu hadiah yang pantas untuk gadis yang patuh sepertimu." Pablo berkata dengan ekspresi riang yang dibuat-buat ketika Amber baru selesai keluar dari kamar mandi.
"Terima kasih," balas Amaber datar, singkat dan padat.
"Hei, mau ke mana kau? Ganti saja pakaianmu di sini. Aku sudah melihat semuanya dan aku tidak tertarik pada anak tiriku yang kurus kering sepertimu. Lagipula, kita biasa seperti ini, kan?" Pablo mencegah Amber yang memungut baju di atas meja dan ingin membawanya ke dalam kamar. Seperti biasa. Tidak ada penolakan. Amber melepas handuknya dan memakai pakaiannya di hadapan ayah tiri yangmelihatnya dengan tatapan melecehkan. Tapi Amber terbiasa dengan itu. Selama ayah tiri tidak melakukan hal-hal diluar batas, dia tidak akan berontak. Tapi, dia tidak pernah bisa berontak bukan? Otaknya sudah di doktrin untuk patuh.
Ambar memakai bando pink dengan hiasan kepala kucing yang lucu. Sejenak, dia merasa sangat cantik. Sebelum Pablo berkomentar kalau Amber sebenarnya sangat jelek dengan penampilan seperti itu tapi hanya itu yang pantas untuknya.
Amber diletakkan di depan kamera. "Buat senyuman selebar mungkin dan sipitkan matamu. Jangan ada kesedihan yang muncul. Buat semua penonton bahagia, nona manis. Jika gagal sedikit saja, kau tahu akibatnya bukan?"
Amber mengangguk. Dia tahu ancaman itu tidak main-main. "Bagus! Sekarang keluarkan bakat aktingmu yang luar biasa. Kita butuh penonton untuk membayar video ini dan uang untuk makan."
Amber yang suram, diam dan dingin kini berubah seratus delapan puluh derajat. Dengan pakaian pink yang cerah. Make upnya benar-benar membuat wajahnya yang cantik menjadi mempesona. Mata hijau itu berbinat-binar. Memakan cake besar di hadapannya dengan lahap. Dalam sepuluh menit, cake itu tandas.
Lalu, Amber kembali memulai aksinya bersendawa dengan suara imut dan lucu yang mungkin dipaksakan. Tapi hasilnya sempurna. Pablo tersenyum puas mendapati tidak ada sesuatu yang cacat. Tidak ada yang perlu di edit. Langsung di upload di sosial media dan Amber seketika mendapatkan perhatian banyak orang.
Teman-teman sekolah Amber mengira gadis itu sudah sangat sukses dengan kekayaan yang melimpah dari adsense kontennya. Tidak ada yang tahu kalau Amber yang membalas pesan mereka di sosial media bukanlah Amber, melainkan Pablo. Pablo sengaja tidak memberikan akses apapun untuk Amber karena dia takut sumber uangnya akan menghilang. Jadi dia sebisa mungkin mengurung dan mengekangnya. Pablo bahkan membuatkan kamar khusus kedap suara agar teriakan Amber ketika di siksa tidak terdengar oleh tetangga. Laki-laki itu benar-benar jahat untuk ukuran seorang ayah tiri dan terlalu buruk untuk bergelar manusia.
Amber duduk di lantai di bawah sofa yang di duduki Pablo.
"Luar biasa nona. Aktingmu sempurna. Sebentar lagi, kita akan mendapatkan pundi-pundi yang melimpah. Lihat penontomu. Seratus! Dua ratus! Lima ratus! Astaga seribu penonton dalam empat menit. Kau benar-benar luar biasa." Pablo menghitung penonton dengan bersemangat sembari menghitung pundi-pundi yang akan masuk kantongnya.
"Sekarang, masuk ke kamarmu dan gosok kulitmu agar besok lebib bersih dari hari ini. Oh ya jangan makan apapun selama dua puluh empat jam. Besok kita akan membuat konten makan burger besar." ucap Pablo datar.
Amber segera pergi ke kamarnya dan menutup pintu. Di luar, Pablo memainkan video yang baru saja direkamnya tadi.
"Halo semua, aku Miss Amber dan aku cantik seperti barbie. Hari ini aku akan ...."
Amber mendengar suara riangnya yang di putar Pablo dari balik kamarnya. Dia bersandar di pintu. Perutnya benar-benar penuh.
"Kapankah berakhir?" keluh Amber. Satu pertanyaan keluar dari mulutnya. Pertanyaan pertama sejak dua tahun dia terkurung di rumah ini menjadi budak sosial media.
Suamiku orang baik. Dia suami dan dan ayah baik untuk keluarga kami. Karena ekonomi yang sulit, suamiku memutuskan menjadi waria.
Kisah cinta dan peperangan antara bangsa manusia, Penyihir, Elf, Peri Hutan dan Srigala Putih. Ketika buku merah membuka catatan takdirnya, klan terkuat di muka bumi tidak akan mampu lepas darinya.
Laki-laki yang mentalak istrinya sebanyak tiga kali tidak akan bisa rujuk kembali kecuali si istri menikahi sang muhallil
Chelsea mengabdikan tiga tahun hidupnya untuk pacarnya, tetapi semuanya sia-sia. Dia melihatnya hanya sebagai gadis desa dan meninggalkannya di altar untuk bersama cinta sejatinya. Setelah ditinggalkan, Chelsea mendapatkan kembali identitasnya sebagai cucu dari orang terkaya di kota itu, mewarisi kekayaan triliunan rupiah, dan akhirnya naik ke puncak. Namun kesuksesannya mengundang rasa iri orang lain, dan orang-orang terus-menerus berusaha menjatuhkannya. Saat dia menangani pembuat onar ini satu per satu, Nicholas, yang terkenal karena kekejamannya, berdiri dan menyemangati dia. "Bagus sekali, Sayang!"
Cerita ini hanya fiksi belaka. Karanga author Semata. Dan yang paling penting, BUKAN UNTUK ANAK2. HANYA UNTUK DEWASA. Cinta memang tak pandang tempat. Itulah yang sedang Clara rasakan. Ia jatuh cinta dengan ayah tirinya sendiri bernama Mark. Mark adalah bule yang ibunya kenal saat ibunya sedang dinas ke Amerika. Dan sekarang, ia justru ingin merebut Mark dari ibunya. Gila? Tentu saja. Anak mana yang mau merebut suami ibunya sendiri. Tapi itulah yang sekarang ia lakukan. Seperti gayung bersambut, Niat Clara yang ingin mendekati Mark diterima baik oleh pria tersebut, apalagi Clara juga bisa memuaskan urusan ranjang Mark. Akankah Clara berhasil menjadikan Mark kekasihnya? Atau lebih dari itu?
Menikahi single mom yang memiliki satu anak perempuan, membuat Steiner Limson harus bisa menyayangi dan mencintai bukan hanya wanita yang dia nikahi melainkan anak tirinya juga. Tetapi pernikahan itu rupanya tidak berjalan mulus, membuat Steiner justru jatuh cinta terhadap anak tirinya.
WARNING 21+ Harap bijak dalam memilih bacaan. Angel memiliki seorang ayah tiri yang tampan rupawan, dia sangat menyayangi ayah tirinya seperti ayah kandungnya sendiri. namun seiring berjalannya waktu, rasa sayang Angel pada ayah tirinya berubah menjadi perasaan lain. Apa yang harus dia lakukan saat suatu malam ayah tirinya datang padanya dalam keadaan mabuk dan menyatakan perasaannya? apalagi, Angel tidak kuasa menahan godaan ayah tirinya dan berakhir tidur bersama. Ibu Angel yang mengetahui ada gelagat aneh dari suaminya terhadap Angel, mulai mengakui hal yang membuat Angel sangat terkejut. Ayah tirinyalah yang menyebabkan ayah kandung Angel meninggal. Apa yang harus Angel lakukan?
Sayup-sayup terdengar suara bu ustadzah, aku terkaget bu ustazah langsung membuka gamisnya terlihat beha dan cd hitam yang ia kenakan.. Aku benar-benar terpana seorang ustazah membuka gamisnya dihadapanku, aku tak bisa berkata-kata, kemudian beliau membuka kaitan behanya lepas lah gundukan gunung kemabr yang kira-kira ku taksir berukuran 36B nan indah.. Meski sudah menyusui anak tetap saja kencang dan tidak kendur gunung kemabar ustazah. Ketika ustadzah ingin membuka celana dalam yg ia gunakan….. Hari smakin hari aku semakin mengagumi sosok ustadzah ika.. Entah apa yang merasuki jiwaku, ustadzah ika semakin terlihat cantik dan menarik. Sering aku berhayal membayangkan tubuh molek dibalik gamis panjang hijab syar'i nan lebar ustadzah ika. Terkadang itu slalu mengganggu tidur malamku. Disaat aku tertidur…..
Usia terkadang tidak menjadi patokan buat seseorang bisa berbuat lebih dewasa. Banyak faktor yang memperngaruhinya, termasuk salah pergaulan. Khusus pembaca yang pernah mengalami gejolak hasrat cinta dan birahi masa remajanya, tentu kisahku ini akan sedikit memberikan kesan dan nostalgia terindah masa-masa remajanya. Sengaja disajikan utuh memotret masa beberapa tahun yang lalu, agar siapapun yang pernah merasakan bangku SMA dan dunia perkuliahan, bisa lebih menghayatinya. Namun demikian pada beberpa bab kisah ini hanya cocok buat dewasa karena mengandung adegan dewasa, mohon bijak dalam memilih bab-bab tertentu