nan memabukkan, membuat Arin kembali merasa terhanyut oleh netra itu. Sampai tangan Hun yang
an ... p
ampah saat akhirnya kembali dan melihat semuanya tadi-Hun yang memeluk Arin, berkata dengan jarak wajah yang sangat dekat, juga menghapus
k mendorong tubuh besar itu hingga terjengkang ke belakang.
ng mencoba bangun dari jengkangannya, dan hanya diam juga m
an senyum yang kaku sekali, seraya berjalan cepat entah kemana, membu
Sudah lama sekali sejak ia terlibat oleh kejadian tak te
a akhirnya, yang membuat Arin kembali memandangnya penuh muak. Bibirnya bergetar menahan amarah, tapi ak
n?" monolognya seraya menepukkan telapak tangannya yang berdebu, berca
*
k enak, merasakan beberapa lirikan tajam yang seperti ingin mengulitinya hidup-hidup. Tapi sejauh ini ia masih bisa berusaha terlihat tak peduli, hanya du
tu buku yang separuhnya masih kosong-yang sering menemaninya saat jam istiraha
orkan salah satunya pada Arin, yang masih tampa
hat menyerah sedikit pun, dan belum
perhatian keduanya. Datanglah beberapa siswi yang tamp
enampilan mewah itu menaruh sikunya di meja, dan men
pan santun seperti ini. Benar kan, Hun?" ujarnya seraya tersenyum lebar, m
edari tadi. Arin yang masih berusaha mengabaikan keberadaan semua orang di situ kini melirik Hun, dan diam-diam te
tak penting, Hun, jangan terlalu menghiraukan dia," jawab Kry
ra
ng hampir diraih oleh Krystal itu, membuat tutupnya retak. Krystal menjauhkan tangannya, jug
di sampingnya, semua orang pasti bisa menilai siapa yang lebih cantik," ujar Hun yang membuat Kry
ang paling cantik di antara semua gadis di sini," bengah Krystal, seraya menyilangkan tangannya. Sement
a kesal bercampur tak mengerti, apa ada yang lucu? Sedang Arin menghentikan kegiatannya,
tuk membeli jajan di luar, karena pertunjukan dadakan yang sangat menarik ini. Jika Krys
itu terbuka kaget. Primadona kelas, bahkan sekolah, yang selalu berkuasa itu, baru
engan apik di tempatnya, dan memasang telinga sebaik mungkin, diam-diam juga sudah
embali membuka mulutnya saat
ia hanya tak memakai bedak, lipstik, dan mascara semahal dirimu. Tapi bukankah itu terlihat lebih pas? Anak sekolah pasti akan sangat cantik saat ia memakai bedak secukupnya, dan polesan lipbalm di bibirnya, segar sekali.
raya melongokkan kepalanya, tersenyum pada orang-orang yang
akhirnya meluapkan kemurkaannya, geram lu
, pura-pura tak mengerti deng
tap tajam Hun, merasa benci sekali sekarang, tak terima dipe
ah itu penting untukmu
hirnya, seraya menggelengkan cepat kepalanya super sebal, sudah tak terke
an Krystal barusan. Tapi dia hanya menghela napas seraya menyen
rusan jika kalian memiliki etika yang baik, tidak memancing keributan. Aku melihat seseoran
nya pada dahi Hun, yang dengan gesit Tehun hindari. Ia menggenggam tangan itu, dan menariknya cepat, membuat badan Krystal condo
senilai dengan yang mereka lakukan terhadap Arin, tak terkecuali kau," bisik Hun yang
paskan diri dari Hun, dan melihatnya penuh murka, tak terima
am, dan tanpa menunggu apa pun lagi, Krystal berjal
epertimu!" teriaknya sekuat tenaga s
tal, s
e cont