jemputku pukul sepuluh pagi. Aku pergi setelah mas Arkan berang
ria lain dibelakang suamiku. Sepanjang perjalanan kami berbincang dan bercanda seperti
dan kami mencari tempat istirahat yang nyaman. Kami menikmati
as luar Jawa. Menurutmu bagaimana?" ucap m
a akan jauh dariku lagi, ish itu hal yang bagus bukan? dia bukan siapa-siapaku
mengobati lukamu," akhirnya terucap kalimat itu dari mu
an merindukank
nyaan maca
a yang seben
pa aku merinduk
idak akan merindukanku," dia berka
Haidar untuk pulang. Meksipun mas Arkan bilang mau lembu
s Haidar memarkirkan mobil, setelah s
inum," ucap mas Haidar sambil menyodorkan sebo
meminumnya, setelah meminum
amu tidak apa-apa kan
" mas Haidar berkata samb
an mata dan segera
*
il. Belum hilang kebingunganku, aku mendapati sesuatu yang lebih mengeju
kipun baju bawahku masih lengkap tapi atasanku entah ada dimana. Apa yang sudah aku la
ga ada disana. Segera aku bangkit dari tempat tidur dan memakai baju dengan cepat, aku ti
au setengah sebelas sudah sampai dirumah. Bagaimana dengan mas Arkan, otakku trus berpikir
i. Dia bilang jika ojek sudah tidak ada, tapi penginapan ini menyediakan su
a, aku hanya ingin cepat sampai dirumah dan menghindari mas
lanan selama satu jam dengan kecepatan tinggi akhirnya aku sampai didepan rumahku. Hatiku berdegu
aat melihat mas Arkan duduk menungguku di ruang tamu, dalam remang cahaya lampu dari teras kulihat didepan ma
kartu ucapan atau kertas kah? apa itu tadinya a
pulang?" suara berat dari mas Ar
Mas Arkan bangun dari duduknya, me
!" ben
idak pernah berteriak kepadaku tapi sekarang
n mas," terbata-bata aku
sama, yang memberikan buku-buku itu padamu. Yang menuliskan kat
bungan dengannya lagi?"
temu saat reun
sendiri buku-buku itu, kau bilang cuma k
g padaku? ngapain saja kamu bersamanya. Apa kamu tidur dengannya!" mas A
apa-apa lagi. Aku bahkan tidak tahu apa
!" lagi-lagi mas Arkan b
as," li
ngat marah, secepat itukah mas Arkan bisa menyimpulkan jika aku mengkhianatinya? apa yang dit
ha mendekatinya dan
angan kotormu itu!" bentakn
akan nyeri di pelipisku, aku mengaduh dan memegang pelipisku. Terlihat ma
un yang hendak kamu lak
bersamamu lagi, aku jijik melihatmu," mas Arkan b
nangkan diri, entah apa yang
dengan wanita lain? tapi aku tidak melakukan
m mendengar perk
ini kamu bukan istriku lagi!" mas Arkan berkat
ami lagi. Hanya karena kesalahan satu hari yang kubuat, aku keh
ergi!" mas Arkan berkata sambil berlalu kearah pintu
kan pergi dari rumah ini. Suaranya makin menjauh mening
🍁