antikannya dengan bibirnya. Aku kaget dan syok dibuatnya, tapi entah ke
, "ini tidak benar mas!" ucapku s
n aku menikmatinya. Lihat dimana saat in
ih memeluk pinggangnya akhirnya
intaimu, ra," u
ngakuannya, sama seperti dulu saat dia
enahan gemuruh di dada. Bergegas aku membuka pint
un arah mataku memandang, ada mas Haidar yang sedan
tuk apa dia mengungkapkan isi hatinya padahal kami sama-sama memiliki pasangan. Aku dengar
tap berjalan biasa. Hanya satu yang membuat hidupku tidak bahagia, yaitu mimpi
gin segera pulang. Pukul delapan malam, akhirnya kami menyudahi
yuruh kami langsung kerumahnya, arah rumahnya kan berlawa
eng sama siapa dong
ng sama Haidar, dia
et mendengar p
ku, sosok mas Haidar terl
gnya, aku per
titip L
pada mas Haidar, kemudian masuk
u sangat kesa
ucap mas Haidar saat
sepanjang jalan dengan orang ini? mana bisa? tapi
mpat ini, waktu mulai beranjak malam. Mas
ni sepanjang malam? Bers
dar, lebih baik aku pulang bersama d
ucapku
ami berdiri. Dia membukakan pintu mobil untukku, setelah menutupnya kembali d
bisa menahan diri saat melihat dirimu. Setelah kamu menikah dengan orang lain,
menikah. Itu namanya berkhianat! Gimana
, meskipun kami belum bercerai." uca
tanyaan yang akhirnya aku sesali. Kenapa aku harus berta
tnya mengkh
trinya berkhianat? benarkah? Aku jadi mengingat tahun terakhir
, dan kecewa. Tapi mas Arkan bilang mereka tidak ada hubungan apapun, hanya teman kerja. Sejujurnya aku tidak percaya
ggebu seperti saat dulu pertama kali jatuh cinta. Rasaku pada mas Arkan lebih pada rasa horm
sif. Aku tidak suka wanita manapun mendekatinya. Seluruh hatiku, kube
nya hatiku hancur. Air mata meleleh berhari-hari, berharap semua akan kembali. Dar
r pergi untuk bekerja meraih apa yang dia cita-citakan. Saat
n suamimu?" pertanyaan mas H
aja, kami bahagia
akan tinggal di kota in
jawabku
n berdinas di pelosok desa, dan disinilah kami seka
segera meraih smartphone milikku dari atas dashboard mobil mas Hai
ntu mobil dan hendak keluar. Tapi tiba-tiba saja
seperti dulu lagi," ujarnya
pikir hal gila seperti itu!" ucapku meront
skanmu," dia trus berbicara tan
pergi, aku harus segera masuk
tubuhnya menjauh dari tubuhku. Bergegas kubuka p
engan tergesa-gesa kumasukkan anak kunci dan membuka
rnyata sedang menungguku di ruang tamu sambil men
seperti itu?" tanya mas Arka
a rasa bersalah dalam hatiku, meskipu
melihat hantu saja," m
ambil mengurai pelukanku kemudian berlalu meninggalkanny
*