s besar polisi. Media masa, elektronik juga ramai, tak lupa infotai
. Ia sedang bersama Janeta, teman yang selama ini me
di tanah air. Laurent harus lebih sabar la
ak bisa hopel
hasil terbaik. Gue bakal cari tau
hitam yang ie kenakan ke at
di cewek BO lagi,
mencebik. "Tergantung siapa yan
ngan. Kalau tujuan lo begini karena mau cari Laura, lo serhain
e nggak enak beberapa waktu belakangan. Hampir dua belas tahun
emannya semasa di yayasan Bunda Kasih
ia kaya gini lagi cuma untuk cari info Laura. Percaya ke gue, Laura bukan
menggelengkan kepala. Ia pamit karena harus kembali bekerja,
elah bertemu Janeta, ia harus mengecek stand bazzar yang ia ikuti
tutup botol air mineral. Dengan cepat ia meminumnya, kemudian kembali memasukan kotak beni
kembarannya itu. Harapannya tinggi untuk m
*
sedang berada di mal yang sama dengan tujuan Laurent. Mereka tak
ki itu anggap angin lalu. Tak tertarik ba
cuti, tetapi karena ada pekerjaan yang mendadak ha
ang yang dijawa
gsung cabut. Lagian resek banget kliennya minta ketemuan d
ongkong dulu. Keadaan di sana butuh gue
lam restorant masakan asi
urent berjalan dengan cantik juga anggun masuk ke dalam Restaurant. Kedua mata Pras melirik. Netr
k bahu Pras dan menyodorkan map hitam berisi kertas p
rgi, Galang pun pergi. Ia malah tak tahu ada Laurent di lokasi yang sama. Pras beranjak. Ia mengh
melirik dan kembali melamun. Pras duduk se
encoba membuka pembicara
Sapa Pra
hadapannya sudah ada dimsum dan es teh leci. Pras menatapnya, Laurent tak berb
kat Laurent. Dari sorot matanya ia tau Laurent
ya yang membuat Laurent mau tau mau melirik. Siapa yang tak tergiur melihat pria seksi bertotot kenc
Saya mau ajak kamu
terpancing. Pras
ya nggak bisa bahasa china h
elas ia bisa. Ia ingin me
ranslater.
a kamu gimana. Saya ma
at nemenin kamu di kamar hotel? Buat layanin kamu, gitu?" Go
riknya." Remeh Pras. Laurent terkekeh sinis. Ia t
orang yang uda
ik ke Pras. P
ent diam. Ia berfikir sejenak. Demi Laura, ia tak masalah jika harus t
sih penawaran
opang dagu menat
an temukan satu orang penting
diam sejenak. Ia menelisik ke dalam sorot
u-satunya. Kemb
Laurent mengangguk. Ia lalu mengeluarkan ponsel da
embar identik. P
sana. Berapa yang harus saya bayar ke kamu?" Pras mengeluarkan ponselnya.
emuanya. Gratis karena kamu udah mau tol
s dan manis. Pras diam menatapnya. Ia senang menatap
ent." Pras memajukan kursi dan
ariin Laura. Kenapa malah mau tau cerita aku?!" Laurent menatap Pras lek
Laurent diam. Ia lalu mengambil di
ambil menyuapi Pras. Lelaki itu menurut dengan mem
rik Pras. Kamu akan men
nya kepada diri sendiri karena ragu atau takut, rahasia d