bobo ... kalau tidak b
nyanyian itu terlantun lembut. Suara w
Dari teras rumahnya dia melihat sesosok wanita memakai gaun putih panjang sampai terseret di lantai dan r
g. Masih kuat di ingatannya peristiw
berjalan mundur men
... Nina
, tapi nggak bisa. Kedua kakinyanunjukkan wajah pucat seram dan gigi taring b
aaa
dari tidurnya. Napas
ap dadanya. Mimpi buruk barusan terasa sepert
dinding menunjukka
di luar pada kesepian malam. Hah? Yang b
keluar. Ia langsung kaget begitu menyaksikan sosok Kumara bergaun putih berjalan sendirian dgacir ketakutan dan mas
un bersamaan begitu Alif nyeruduk tempat ti
*
dipanasin, teh udah diminum, sarapan ala kadar udah disantap
dan beberapa warga teriak-teriak sambil
yang udah culik bayiku!" jer
! Jangan dibiarin lagi!" s
lakunya! Sekarang nggak bisa dibiarin! U
rumah Kumara. Warga kampung Menyan
erja dan menyusul warga menuju kedi
kamu! Dasar pe
k jadi-jadian! Balik
kalau nggak keluar sekaran
pintu rumah Kumara. Semakin lama s
ul dari dalam rumah. Kumara tampak ketak
rumah saya?" tanya Doni bingung, terlihat sudah rapi siap un
u kalau istri kamu itu kuntilanak jadi-jadian yan
nggak, aku bakal bakar rumah ini!" Sabrani berapi-api m
k mungkin culik bayi siapa pun. Istriku bukan penjahat, b
sia, buat apa dia culik bayin
Apa buktinya kalau istriku nyuli
menangis di bal
merasa simpati pada wanita itu. Namun, ia juga tidak bisa menampik tuduhan warga
ani kan keluar siang-siang, nggak pernah ikut pengajian, dan tingkahnya selalu aneh, suka ke
-jadian itu. Percaya sama kami, Doni. Udah banyak saksinya yang lihat Kuma
semua fitnah, A." Kumara seseg
atas ke bawah ia memperhatikan istrinya itu. Tid
e depannya dan dihadapkan dengan para warga. "Lihat sendiri ini. Istriku manusia. Siapa yang bilang dia nggak pernah
ak semaki
dan mulai berkasak-kusuk. Kalau diperhatikan, memang Kumara terlihat normal
bisa nyaru jadi manusia untuk ngel
k yang nyulik anakku terbang ke arah rumah ini! Itu pasti perempuan setan ini! Pokoknya kalau sampa
kar aja!
rprovoka
ang juga kita habisi setan ini biar ng
lagi. Maju bergerak menyerang Don
a," ucap Alif berusaha melerai warga dari Doni dan Kumara, tapi percuma
at rambutnya ditarik beberapa ibu-ibu dan
tapi dia kalah kuat dengan tenaga beberap
apa ibu-ibu. Alif pun beberapa kali didorong e
muda alim lulusan pesantren sekaligus guru ngaji di
-Ibu? Istighfar. Jangan sakiti Mbak Kumara dan
ang kepercayaannya melerai
ain hakim sendiri! Segala masalah bis
ti mengeroyoki K
jelmaan kuntilanak yang udah n
s belum ketemu. Tapi nggak begini juga caranya. Fitnah tanpa bukti itu dosa besar, Mas. Apalagi kalau sampai
engan hukum. Ingat bai
n penculik anak saya bebas. Dia harus kembalikan anak saya! Kasihan
ja ke pihak berwajib. Bukan main hakim sendiri. Itu juga harus punya bukti akurat,
i, Pak RT, Pak Ustadz. Pantas aja selama ini tingkah Kumara aneh. Ternyata memang benar dia jadi-jadi
perbuatan jin yang menginginkan manusia saling fitnah dan menyakiti." Ikhsan memandang mir
pala kami! Bukan tipu muslihat, tapi kenyataan! Anak saya sampai sekarang entah gimana nas
n pada Allah agar bayi Mas segera ditemukan. Tida
malam, bayi Sabrani kagak juga dibalikin, awas aja! Kita habisi
ju!" Warga be
ar meninggalkan
a Pak RT sama kamu, San, nggak bisa bayangin deh apa jad
sih sama Allah, Lif." I
ini bisa menimpa saya dan istri saya. Padahal kami nggak p
Yang sabar ya, M
nggak akan memberikan cobaan di luar kemampuan hamba-Nya. Dan ingat,
dih sambil merapikan ram
etik kemudian Kumara menatapnya tajam. Al
aku dan Kumara. Kamu jadi ikuta
ja lihat teman digituin," kata Alif berusaha
enangkan diri mereka. Doni terpaksa izin tidak masu
u menepuk
ses aja ya," sapa Ikhsan, salah
ang aku kerja di perusahaa
habatnya itu berjalan menjauh dari rumah Kumara. Sudah rindu
yak sehat?"
ak ayam gule sama balado ati. Kamu kan paling suka tuh. Nyak pasti senang lihat kamu main ke
Tadi aku buru-buru ke sini karena dipanggil Pak RT. Takut Mbak Kumara sama Mas Doni kenapa-napa," kata Ikhsan. Pemuda tampan berbaju Koko putih
ngkah. "Ehm, iya, San.
a. Pesan aku sama kamu, tetap jaga sholat
llah," k
it dulu ya, Lif.
aikum
erangkat kerja. Dia bukan Doni yang bisa segampang itu i
ditonjok John Cenna. Alif lagi mengingat-ingat siapa kira-kira yang tadi menonjoknya. Kalau bukan Sab
pem keinjek soang, kalau memang lu yang no
asih
an di dekatnya. Namun begitu Alif meli
k plirik kanan kiri. B
ong juga ada han
a di rumahnya. Alif terlonjak kaget melihat Kumara menatapnya dengan ekspresi
n kebingung
*
sam