ong soal kehamilanmu, seperti
tadi pagi. Jadi aku belum memeriksakannya ke bidan. Apa perlu kutunjukkan buktin
percaya padam
a kebohongannya saja. Toh, hal itu tidak akan mengubah pikirannya untuk menceraikan istrinya
i sudah cukup, Tarno seger
harap kamu benar-benar memenuhi perkataanmu dan bertanggung jawab atas an
pat di jantungnya dan membuat goresan yang tidak akan sembuh dalam waktu yang singkat. Tarno bahkan tidak ya
anggukan oleh wanita itu. Bahkan tidak sekalipun ada ucapan maaf dari mulutnya untuk Tarno setelah semua p
*
segera menaiki motor ninj
ak dan memergoki kami saat sedang enak-enak. Bagaimana Susanti bisa ti
rumah itu secepatnya. Sepanjang perjalanan otaknya dipenuhi dengan pikiran untuk berkelit dari tanggung jawabnya. Bagaimanapun dia lela
minta bantuannya untuk membantunya menggarap sawahnya. Tarno yang rajin dan ulet seringkali disukai para pemilik sawah dan sering dimintai bantuan oleh mereka. Namun karena kedekatannya dengan Joko dan su
bih dari yang seharusnya. Joko merasa, Susanti mencoba mencuri perhatiannya tiga tahun belakangan ini. Joko kerap kali dipanggil ke rumah hanya untuk perkara sepele yang
odaan yang Susanti lancarkan padanya. Namun siapa yang bisa tahan bila setiap waktu disodori hal yang menggoda
hingga lupalah dia dengan persahabatan yang sudah dibangunnya bertahun-tahun dengan Tarno. Lama-lama Joko menikmati permainan ini dan menjadi ketagihan. Namun mereka berdua
rkan bantuan padanya untuk meminjamkan uangnya. Lebih tepatnya memberi karena selama ini Joko tidak pernah membayar utang itu kembali sepeser pun. Akhirnya karena mer
motor. Lalu untuk angsurannya Susanti akan memberikan pada Joko setelah Tarno mentransfer gajinya. Joko lupa daratan. Dia lupa bahwa Susanti adalah istri dari sah
*
rumah. Seorang anak kecil turun dari motor dan melambaikan tanganny
nte Rita sudah diantar pula
da langsung masuk ke ruma
ikum. Dinda
g putriku yang paling cantik,"
bunya. Saat mengenali lelaki itu adalah ayahnya, Dinda segera memekik kegirangan. "Wah, Ayah pulang. Kenapa nggak bilang-bi
," jawab Tarno dengan
ya bersapa lewat panggilan video saja, Dinda masih mengenalinya dan bersikap hangat padanya. Padahal
ng tidak sebulan sekali saat dia benar-benar sibuk dan kesibukannya tidak b
dengan baik selama lelaki itu tidak ada di sampingnya. Menjaga kehormatan dan kese
adian beberapa jam lalu yang menunjukkan semuanya. Susanti dan Joko sangat pandai menyembunyikan s
Ayah pulang, mau bawa mainan yang bany
upa. Sebentar y
mah dan memanggil pak sopir yang tengah duduk di teras tetangganya. Tarno melambaikan tangannya sebagai isyarat untuk memb
ncari oleh-oleh yang sudah disiapkan dalam satu tas terse
i. Begitu tas dibuka Tarno segera mengeluarkan mainan dan pakaian yang disiapkan untuk kedua putrinya lalu meninggalkan barang-barang yang rencananya ak
yang dipesannya pada suaminya, saat dia pulang nanti. Melihat Tarno menutup tas kemba
ketus. Kesal karena Tarno tidak memberikan bar
uh kotak kecil yang ada di sakunya celananya. Seandainya Susanti tidak men
ermintaanmu tadi. Tunggu saja dengan sabar, surat perceraian
anya. Dipandanginya wajah kedua orang tuanya secara
apa, Yah?" tan
ecil berumur enam tahun ini harus menyaksikan kedua orang tuanya berpis
tentang perceraian pada Dinda. Karen
dan ibu tidak tinggal be
dia tidak tinggal bersama kita. Apa ayah akan
h. Kami akan tinggal sendiri-sendiri tidak bersama dalam satu rumah lagi.
nya. Sepertinya dia masih kesulitan untuk mencern
utri ayah ingin makan apa? Ayah belikan." Tarno mengalihkan
ngguk dan terlihat bersemangat saat dita
ti baju dulu lalu kita berangk
Dalam benaknya mulai menimbang-nimbang makanan apa yang ingin dibelinya sek
u nggak ikut makan?" tanya Dinda saat
ar lagi pulang. Bungkusin buat Ibu dan
berlari menyusul ayahnya yang
n nggak ajak-ajak. Dasar lelaki pelit," sindir S
i istrinya tersebut. Tangannya mengepal dengan kuat dan rahangnya
agi. Katakan langsung di depan
santi. Tarno bahkan tidak punya simpanan uang lagi kecuali dari gaji terakhirnya yang sudah berkurang untuk ongkos perjalanan pulang dan membeli beberapa oleh-oleh yang dibawanya pu
tadi memang benar. Sesuai dengan kenyataan dan tidak mengada-ada." Susanti mengangk
snya berubah cepat dan telinganya mem
ekarang?" Susanti menyodor
ar perkataan Susanti. Tangannya mul
u