untuk perjalanan pulang. Dilihatnya lagi kalung yang sengaja dipesannya sebagai hadiah kejutan untuk istrinya,
sendiri membayangkan reaksi Susanti saat melihatnya pulang nanti. Ibu dari dua anaknya past
renovasi rumahnya. Susanti selalu mengeluh, rumahnya harus segera direnovasi karena setiap kali hujan atapnya selalu bocor sehingga lantainya yang masih terbuat dari tanah kerap kali becek. Awalnya T
tiap hujan air yang masuk semakin banyak. Setiap kali hujan dera
ah. Sebagai lelaki sejati, harga diri Tarno serasa diusik saat Susanti mengatakan keinginannya untuk menjadi TKW. Dia tidak rela jika wanita yang dicintainya
tir jika terjadi sesuatu pada Susanti selama dirinya tidak ada. Apalagi saat itu anaknya yang kedua masih berumur setahun dan jauh dari sanak saudara. Tarn
anda-tanda bahwa Susanti selingkuh darinya. Selama ini Joko selalu memberikan jawaban bahwa semuanya bai
Tarno sudah sampai di kotanya. Tak terasa perjalanan tinggal tiga puluh
anyak mainan dan pakaian bagus untuk kedua putrinya. Tarno juga sudah menyiapkan hadiah untuk Joko, sebagai ucapan terima kasih karena sudah menj
rah menuju rumahnya. Senyum ta
an lagi ganti belok kiri," ucap Tarno pa
n buat istriku dulu." Tarno menghentikan mob
utan berjalan sempurna. Jika mendengar mobil berhenti di depan rumahnya maka Susanti akan mendengar
alam saku. Senyumnya masih terkembang membayangkan e
subuh agar tidak kesiangan sampai rumah. Dia sengaja memilih waktu anak-anaknya masih sekolah agar bisa menghabisk
ang berganti dengan rumah bercat hijau dengan atap genteng. Rumahnya juga sudah memiliki teras yang sudah
kat ke luar negeri. Saat melihat sekeliling, dilihatnya sebuah motor ninja yang tampak mengkilap terparkir di depan rumahnya. Motor yang masih tampak ba
sepatunya dan menaruhnya di depan pintu saat melihat sepasang sandal lelaki yang teronggok manis di samping pintu. Rumah Tarn
da siapa pun disana. Lantas sandal milik siapa yang ada di depan pintu tadi. Lalu motor si
gisi sudut ruang tamu. Di depan sofa tampak televisi flat yang cukup besar, jauh berbeda dengan televisi
encari istrinya. Mungkin dia sedang di belakang denga
ti dan seorang lelaki yang terasa tidak asing di telinganya. Tarno mendekat ke kamar
uh-jauh sana." Suara Susan
ana punya yang seperti ini," sahu
, bahas le
kata Susanti barusan. Lelaki itu, katanya. Kenapa
ang belum sayang?" kali ini
ebelum melihatnya sendiri. Sebenarnya dia sangat ingin mendobrak pintu dan masuk ke dalam kamar untuk
m pasti kukabari Mas. Jangan kha
Kamu kok pint
nerusin kontrak kerjanya dan jangan pulang dulu. Kalau dia pulang
an si merah lunas. Yah dua tahun lagi lah lunas. Selama itu kita juga bisa bersama terus kayak sekarang
arnya sekarang. Amarahnya menggelegak laksana magma yang siap dimuntahkan seperti letusan gunun
yang terburuk. Diaturnya napasnya yang tidak terkendali sekarang karena menahan amarah. Ditariknya napas panjang dan di
ng yang sangat dikenalnya dalam satu selimut dan tidak berpakaian sedang berpelukan diatas
depannya. Bibirnya kelu dan netranya mengembun. Kedua orang itu sedang sibuk mencari pakaian masing-masing yang berserakan d
mu," kata Susanti yang tengah
hut lelaki yang tengah memakai celana panjangnya. Celana dalamnya mas
di ruang tamu," j
karena kerja keras selama ini. Kulit Tarno memang lebih bersih daripada sebelum berangkat keluar negeri karena dia bekerja di dalam ruangan
dak menyangka keduanya tega melakukan ini padanya. Rencana untuk memberikan kejutan pada istrinya