sap kasar wajahnya yang tidak gatal. Bentuk rasa frustrasi yang tidak bi
elah berjuang di negeri orang selama lima tahun. Yang tersisa adalah penyesalan. Hal
k menghianatinya. Joko, sahabat karibnya. Yang diyakininya akan menjaga istrinya dengan ba
oko dan Susanti berjalan beriringan dengan kepala menunduk. Keduanya
ipta suasana yang hening. Hanya detak jam dinding yang terdenga
ak mampu menyembunyikan keseksiannya. Rambut ikal panjangnya yang biasanya hanya dikuncir asal kini tampak lurus dan terawat. Bahkan wajahnya yang sebelumnya tampak kusam kini tampak bercahaya meskipun tanpa sentu
botak di sisi kirinya. Beberapa uban juga mulai muncul di sela-sela rambutnya. Seperti rambut Tarno yang juga mul
am-dalam sebelum akhirn
kan kalimat pendek tersebut. Dadanya bertalu-talu menahan amarah dan emosinya masih terus diredamnya sebisa mungkin. Tarno bukan tipe orang yang meny
salah paham. Kami hanya...." Susanti tidak mampu menyelesaikan perkataannya. Dia melirik Joko yang ada d
n kalian yang pintar." Tarno tak mampu menahan tangisnya lagi sekarang. Setetes
Tarno. Tangan keduanya bertaut di atas paha masing-masing, persis s
apan hubungan ini?" tanya Tarno lagi setelah mamp
suara atau sekedar mengangkat kepala.
JAWAB PERTANYAANKU!" Tarno akhirnya tidak tahan lagi. D
enjawabnya dengan mudah," ucap Tarno lagi. Tarno bahkan membandingkan keduanya
gi pertanyaanku!!" bentak Tarno pada istrinya. Tarno benar-benar marah sekarang. Dia
kali ini dia dibentak olehnya. Tarno selalu memperlakukannya dengan lembut dan tidak pernah marah. Kalau
i, "Aku yang merasa bosan dan jenuh kadang merasa sangat kesepian. Aku wanita normal yang butuh menyalurkan kebutuhan biologisku sem
i dua dan menghisap segala sesuatu yang ada di atasnya termasuk Tarno. Dia merasa t
g?" tanya Tarno dengan
Joko. Sedangkan Joko masih menunduk tid
pa maumu sekarang?" ta
a bercerai, Mas," kata
irnya bersuara setelah mendengar jawaban Susanti ta
gan sebutan sayang di depan suaminya sendiri
andung anakmu sekarang," kata Su
Joko terlihat
anti barusan. Baguslah, pikirnya. Dia tidak perlu mencari-cari lagi alasan untuk mempertahankan Susanti agar
us bertanggung jawab atas anak yang sedang dikandung Susanti sekarang. Dia a
mendengar keinginan Susanti yang ingin bercerai darinya ditambah dia sekarang sedang
kalau anak yang sedang dikandungnya sekarang adalah anakku. Bisa saja dia tidur dengan lela
dengan lelaki lain selain kamu. Selama ini aku hanya tidur denganmu sumpah demi Allah. Mana mungkin aku mengajak le
nama tuhan. Dia bahkan sudah berani terang-terangan sekarang. Rasa malu sepertin
ahmu saja kamu khianati. Apalagi aku yang Cuma selingkuhanmu, lelaki yang kamu anggap sebagai pemuas
bahkan sudah bicara blak-blakan di depan matanya. Lupakah mereka bahwa Tarno lah orang yang paling
arno menggebrak meja d
elihat wajah Tarno yang memerah menahan amarah membuat keduanya
Kalian jawab dengan jujur."
a bercerai kan?" tany
Dia bahkan tidak berani mengangkat wajah
lelaki dewasa yang bertanggung jawab bukankah seharusnya kamu menikahi Susanti setela
ak menjawab pernyataan yang
untuk dijawab. Bukankah jika berbuat harus berani bertanggu
aja. Tidak mengiy
us perzinaan ini ke kantor polis
jah Tarno. Saat kedua mata itu berta
ertanggung jawab dan menikahi Su
itu. Bukankah kamu masih single, kenapa harus berpik
tkannya dengan kejadian yang dilihatnya di kamar yang akan menyakiti hatinya lagi. Dia harus pergi dari rumah ini u
pulang?" tanya Ta
ngka 10.25. Lima menit lagi, Dinda putrinya berusia enam tahun akan pulang diantar tetangganya. Susanti
Dila pulang sekolah jam 1
ang sudah lima tahun tidak ditemuinya. Mereka pasti sudah sangat besar sekarang. Selama ini dia berbincang dengan kedua putrinya lewa
pa bulan kehamila
r pertanyaan Tarno. Tangannya tamp
u...," liri
Membuat satu-satunya wanita di ruang tamu itu semakin gugup. Tangannya be