amar, ia membaringkan emaknya di tempat tidur. Dipan dari kayu yang tampak rapuh kayunya dengan cat putih yang mengelupas pada beb
t Emak yang langsung dihisap dengan kuat. Wanita yang telah melahirkan Tarno dan Ratih
kali ini ia melihat emaknya seperti itu. Seribu tanda tanya berputar di benaknya. Ia dengan sabar menunggu Ratih yang dengan tela
emastikan emak nyaman dan tenang. Begitu sampai di luar kamar Tarno langsun
r, Emak terkena serangan panik.
n panik?
n panik. Biasanya Emak jadi begitu saat stres atau geli
pakah Emak seri
as. Mungkin sekitar satu at
tidak pernah
tanya takut kamu kepikira
seperti itu, tidak mau membuat anak-anaknya khawatir
lu kita periks
sendiri kok. Emak sedang kelelahan
uara emak memanggil dari
r begitu mendengar panggilan emaknya. Ratih
ah memutih tampak berantakan. Kulitnya yang keriput membalut tubuhnya yang kurus kering sehingga tulang-tulangnya tampak menonjol. Tarno memegang tangan
apa dengan Susan
Tarno juga pasti lelah dan butuh istirahat sekarang setelah menempuh perjal
ura menguap, "Iya, Mak. Aku mau tidur dulu. Emak juga istirahatlah dul
dulu." Emak mengangguk lemah dan me
Ratih memeriksa kondisi Emak dan memben
adiknya keluar kamar dan menutup pintu kamar emak, ditariknya tanga
uanya tampak fokus menatap layar kotak yang menayangkan acara kartun
apa tadi namanya?" Tarno tampak berpikir kera
an pani
ik. Sejak kapan dan ba
sekitar dua tahun lalu dan sepertinya menj
amu bilang tadi penyebabnya stres ka
s, Mas. Kamu kan tahu Emak selalu menyimpan mas
tidak pernah cerita kepada siapa pun saat ada masalah. Dan berusaha baik-
irahat sejak kemarin. Tidurlah di kamar Dio," u
mahnya sendiri. Setelah Dio lahir, kamar itu akhirnya ditempatinya. Set
. Tanpa menunggu lama ia langsung terlelap menuju alam mimpi. Ia mera
rib. Mandilah dulu lalu
gun. Begitu sadar sepenuhnya ia mulai berjalan keluar kamar d
ur saat Tarno lewat dan
an?" tanya Tarno
alu salat. Setelah
itu melepas semua pakaiannya. Badannya terasa segar sehingga rasa letih d
. Ia tidak ingin gadis kecil itu mendengarkan pembicaraan tentang perceraian kedua orang tuany
an yang sudah berjalan selama tiga belas tahun. Terlebih lagi Tarno yang baru pulang setelah merantau ke luar nege
tang hal itu. Selama ini dia terlihat baik-baik saja. Apakah Tarno merahasiakan semuanya da
tiba-tiba membahas masalah perceraian?" tanya emak. Mereka bahkan belum menanyakan kabar masing-masing. Hal y
arno menarik nafas panjang untuk menekan emosinya agar tidak meluap-luap lagi. Ia ingin menjaga kondisi emak agar tidak terlalu stres memikirkan masalah yang d
an apa yang terjadi tadi pa
kayak gitu. Berarti yang kita lihat waktu itu bener
mu, Tih?" t
otor ninja. Saat lihat cewek yang dibonceng sekilas terlihat mirip sama Mbak Susanti, tangannya waktu itu meluk ke perut cowok yang bonceng. Tapi aku nggak yakin, pas tanya ke
a merah?" t
sama motornya waktu itu soa
usanti. Karena motornya Joko ya moto
n memandang prihat
cerai? Sudah dipikir matang-matang?
li perselingkuhan. Lagi pula perceraian ini Susanti
a dengan anak-
iri yang memilih mau ikut dengan si
umahmu yang baru kamu re
t Ibunya, maka rumah itu aka
k memilih ikut
masih bingung memikirkan bagaimana caranya memberitahu masalah perceraian ini pada kedua putrinya dengan baik. Bagaima
boleh aku bertanya s
a apa?" ja
anya. Membuat Tarno penasaran tentang apa yang ak
mak. Kata Mbak Susanti, Mas Tarno menyuruhnya untuk menghentikan yang b
anya, Emak memukul paha
t loh Mak,"
ilang nggak usah dibahas lagi. Tarno punya dua a
etir di siang bolong pertanyaan adiknya sukses membuat