at ya hari ini." pesan
ak pernah terpikirkan sama sekali olehnya, seorang pengusaha seperti Wisnu yang dari luar terlihat gagah dan
kan tangannya ke arah Winda. Winda degera berger
dengan lembut sambil membenarkan kerah baju Wisnu lalu mengecup pipi suamin
am sepuluh. Winda mau ke atas sekarang ya, mau m
penasaran, deh." Bu Ratna berkata
isa bawa sembarang orang ke tempat foto, Bu. Nanti Winda izin dulu sama bos. Kalau boleh,
anti kamu bawa ibu. Nanti ibu kena
mangat. Akhirnya wanita itu
ja hari ini, tapi bukan untuk fotoshoot melainkan untuk pekerjaan lain. Agensi Wind
nama dan alamat hotel serta nomor kamar. Wi
*
ak buahnya menatapnya. Laki-laki itu mengira, des
laporan dan kadang meminta bantuan Aisyah untuk mengecekkan kembali. Sekarang, di
atkan bekal makan siang yang enak setiap hari. Perlahan, Wisnu terbangun dari mimpinya yang dibuai oleh ibunya
lagi, namun jangan sam
a pikir panjang. Semudah dia mentalak istrinya
nya terbaca tanpa ada balasan
mencintai
itu laki-laki berkata cinta semudah
sannya sama seperti tadi, hanya di bac
yang paling tersakiti di sini. Padahal semua terjadi karena kelalaiannya. Tidak ada pemimpin yang lemah hati seperti
*
pernah di tempati Aisyah dan Wisnu selama pernikahan mereka. Wisnu beralasan meeting sampa
isyah. Namun Bu Ratna tanpa tahu malu dan sopan santun, segera
gi. Ini rumah anak s
raikan anak saya?" Bu Aminah maju sambil men
yang bisa di harapkan anak saya pada anakmu yang pengangguran, bisanya
a. Aisyah sudah periksa ke dokter dan semuanya normal. Pal
lan. Mana penampilannya udik," Winda yang merasa
tuk mencabik-cabil mulut perempuan yang sudah menyakiti h
gimu surga," bisik Pak So
ibu mertuanya. Dirinya tidak menyangka kedatangan ayah dan ibunya kemari untuk me
-gara kamu he? Dasar perempuan bod*h!" Bu Ratna memaki membabi buta
g merasa kesal anaknya dicaci maki. Bahkan dirinya sendiri tidak pernah meng
Kalianlah yang tak tahu malu ini seharusnya ke
eli rumah ini adalah uang anak saya. Semua isi perabotan ini, p
beri makan anakmu agar tidak kelaparan. Jadi, Wisnu pantas mendapatkan semuanya. Anggap s
reka tak menyangka memiliki mantan besan seperti
inya yang tertunduk, tertekan
bicarakan lagi di rumah. Tenangkan diri kamu." Bu Amina
ah ini, kita urus lagi nanti." Bu Aminah
nuh kemenangan. "Urusan ini belum selesai. Saya akan membawanya ke
" ucap Bu Ratna