i, Aisyah! Lagipula kamu tidak
empuan yang disebutnya sebagai ibu mertua. Sementara itu, sang suami ya
s. Aisyah perlu waktu ...." ucapnya sambil memelas. M
gi atau tak kuanggap lagi sebagai anakku." wanita tua itu berkata dengan kejam. Tanpa peduli
trinya sebanyak dua kali. Jika dia tak bisa menahan diri lagi kali ini, maka perpisahan abadi ada di depan matanya. Namun, Wisnu jyga takut
at. Bu Ratna yang mendengar keputusan anaknya tersenyum bahagia. Sementara Aisyah malah semakin d
memelas pada suaminya. Berharap laki-laki yang sudah ber
? Urusi saja rahimmu yang kering kerontang itu hingga sampa
" Aisyah mencoba membela dirinya. Bukan pemahaman yang di dapat
na naik pitam. Tangannya mulai menunjuk-nu
wa emosi. "Dan kamu, Aisyah! Berani sekali membuat ibuku marah. Kamu tahu, surgaku ada di telapak kaki ibuku!" ben
tangga dan hidup dari hasil kerja keras anaknya. Sebab itulah Bu Ratna sangat membenci menantunya. Di tambah Aisyah belum bisa memberikan cucu untuknya. Kemarahan Bu
kan satu kesem
engangguk mengiyakan. Tidak sanggup menolak ibunya. Laki-laki yang berstatus sebag
*
unya. Menyetir sendirian di tengah hujan, wanita itu mencoba menguatkan batinnya s
engambil sajadahnya dan bersujud lama men
lain hanya karena pernikahan mereka yang memasuki satu tahun belum berhasil mendapatkan keturunan. Sudah berkali-kali Aisyah menyuruh Wisnu untuk cek ke dokter seperti dirinya. Tapi suaminya selalu menolak dan berkata kalau dia baik-baik saja. Sebenarnya ada terbesit curiga di hati wanita itu kalau-kalau sua
*
gan perempuan yang menurutnya pantas untuk menjadi istri anaknya. Wanita tua itu s
Ratna dengan semangat
muda yang cantik dengan gaun hijau yang terbuka itu menjulurkan ta
tna bertanya pada putranya yan
dia tidak pernah membayangkan akan begini. Bertem
ndai berdandan lagi. Dia juga kerja loh," Bu Ratna mempromosikan Winda habis-h
rja apa?" tanya Wisnu
Tahu akan pikiran putranya, Bu Ratna segera
melangsungkan pernika
membuat hati Bu Ratna berbunga-bunga. Wanita tua itu membayangkan dirinya tak lama lagi aka
*
yambut suaminya dengan sumringah tapi sang suam
suk ke dalam kamar. Wanita itu terkejut melihat sang su
an suaminya. Tapi Wisnu refleks mendorong sa
a perasaan. Mungkin paras cantik dan tubuh seksi Winda melekat di kepalanya sehingg
terkejut mendengar ucapan suaminya. Wanita
gi suami meski ganjarannya surga." ucapn
nanmu. Maka mulai detik ini, kau Aisyah binti Ahmad aku talak engkau dengan talak tiga. Jangan berpikir aku akan
mun bagian dalam dirinya remuk. Ini kali ketika sang suami me
i rundung kasmaran pada gadis cantik itu begitu semangat men