g kusut menyiratkan rasa frustasi. Menyender pada kursi kerja, laki-la
ernah lelah menghampiri kantornya hanya untuk menanyakan kapan ia akan m
ih, tapi mimpi sialan yang sering menghampiri malamnya bebera
berjalan pelan saat cahaya putih tiba-tiba menghalangi pandanganya, membuat laki-laki itu harus memejamkan mata sebentar. David
ap
ka dan menatap David yang masih diam
ap
papun dari laki-laki dewasa di depannya, mata beningnya mena
u si
tu. Darahnya berdesir saat bocah tadi mengecup kedua pipinya pelan, jantungnya memompa dengan cepat menciptakan detakan-detakan dengan ritme yang me
apa David dan mama Lar
ekian detik dan tubuhnya mematung saat mendengar ucap
Deon sayang mama
ergi pa. Sela
pergi bocah kecil itu menyungingkan senyum dan
mengejar anaknya saat cahaya put
ia
ali berputar yang tak mau enyah dalam fikirannya, semakin David beru
sedang mengandung darah dagingnya sendiri, bahkan dia yang menyuruh Laras untuk melenyapkan anak mereka. A
agaimana karir nya dimasa depan jika perempuan itu tidak menepati janjinya. Ia tak tahu bagaimana kabar mantan kekasihnya itu, bahkan David tidak pernah m
id bisa mengatasi semuanya dengan mudah. Tapi kenapa sekarang semua berubah, kesalahannya dulu seakan mene
tu ana
mun
t kepalanya pecah. Memijit pelipis pelan laki-laki itu memejamkan mata, belum sembuh p
an meja kerjanya dengan senyum yang anehnya membuat David ingin menendang laki-laki
rapa kali saya katakan, kalau mas
laki-laki muda di depannya ini. Tapi lihatlah, b
ntu pak bos, tapi gak ada jawa
ulu kamu.
bapak. Tapi bapak lagi k
h telefon
apak di suruh pulang ke rumah. M
irit keluar dari ruangan David, takut bo
bur setelah menyelesaikan ucapannya. Tak mau lagi, mukanya yang ganteng jadi sasaran emp
rasa semua orang di sekelilingnya sama saj
*
, belum lagi dapur yang sudah di sulap sang putri seperti kapal pecah. Baru sebentar L
in
nanti kalau Sasa h
antara menahan emosi dan kasihan melihat tub
ma, ma
ya, lihat badan
k menangis. Bahkan mata bulat itu sudah berkaca-kaca. Oh t
s nanti beli ice
kan tertarik, Sasa memang pecinta ice cream dan
es klim.
ahan Sasa. Melihat binar sang putri membuat Laras ter
lain waktu. Yang terpenting anaknya berhenti merecok dan sepertinya
si selagi menunggu ia mempersiapkan keperluan mereka. Tidak banyak,
Yuk, kita jalan-j
menganggu waktunya menonton televisi membuat ia benar
cream. Kok malah cembe
s klim
k siapa sih in
um kedua pipi gembil Sasa berganti
as mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang. Ia bisa tenang karena S
yang antusias menatap sekitar, bocah kecil itu memang
ice cr
a yang menganggukkan kepala semanga
u jika putrinya merecok saat mereka duduk di depan, bukan tidak mungkin anaknya itu akan berjalan di
k La
ng memanggil namanya, ibu muda itu tersenyum ha
lan ketemu di s
yakini tidak gatal. ABG itu sepertinya tengah menyembunyi
.. ak
di sini. Kebiasaan banget sih kalau pe
tidak sengaja mengarah pada Laras yang sa
aku gak tau ter
ya kenapa Bima terlihat kikuk saat ia bertanya d
ja. Teman
membuat perempuan muda di samp
acarny
ap dengan bibir
angan ngaku-
amu Bibim, tega ya pac
gadis blasteran Jepang ini memang rada sedikit sableng. Sebelas du
pet mau beli apa. Kal
t ban
udah tidak sabar bertepuk tangan heboh dengan bibir yang tidak
di cuekin, sekarang mal
gapi Sasa, bocah kecil itu sibuk dengan sege
di cuekin
pi bukannya di tanggapi Bima malah mendapatkan pelototan dari Laras, Lara
ma pergi, dadah S
ras, ibu muda itu menggeleng takjub melihat keperg
erasaan yang sama dilihat dari interaksi ked