n dirinya dengan baik. Ia hanya memakai pakaian kasual simple, hanya baju putih polos, dan di luarnya ia lapisi dengan kamer
isalnya, beberapa alat tulis seperti buku, pulpen, dan juga
iap ber
begitu pula dengan cuacanya yang terang, tenang, dan nyaman. Tidak
sepertinya semuanya sudah selesai. Rambutnya sudah ia tata dengan me
ya. "Masuk kuliah jam 08:00, sekarang masih pukul 06:30.
sana naik apa?
elewati dapur, ia dapat melihat Alena yang juga sudah bersiap-siap dan sedang sarapan
ilih untuk berangkat terlebih dahulu
pandangannya ke kiri kanan, mencari mana
pake kendaraan?
bisa berkendara bukan?" ucap sang papa y
tap kedua orang itu
dari Parkiran. Ia berjalan menuju g
egini ada ta
aku pesen grab aja." ujarnya pasrah, kemudia
atanglah sebuah mobil hitam. Sep
nya sopir mobil itu, keti
mengangguk. "Iy
g. Kita berangkat!" u
galkan pekarangan rumahnya. Ia tak tahu, kalau disitu ada Alena yang memperhatikannya dari gerbang, dan tersenyum
Alana mengajak sang
tinggal di ma
atuh kan disini kerja mau gimana lagi jauh-jauh asal a
a pun kita kan, asal untuk memenuhi kebutuhan keluarga s
kan, kita dapat pekerjaan ya
angat. Apalagi, di usia Bapak sekarang udah tua. Banyak-banyak berib
k, tapi wujudnya masih kurang. Sama aja, ngga ingat sama Tu
memastikan, ketika Alana sudah sampai di depa
dian menunjuk pada papan yang berdiri di dep
disertai memberikan beberapa lembar uang k
kembaliannya."
an, langsung berbalik. "
h, makasih ya neng. Semoga Allah ga
n, Pak. Makasih kembali
"Yaudah, saya duluan ya neng
mpersilahkan. "Iya, Pak
mpangi, Alana langsung berbalik da
enjadi bingung. Apa yang harus ia lakukan, dan dia juga tidak tahu
, siapa tau ada seseorang yang bis
uduk sendirian di bangku, sedang membaca b
" ucap Al
ya dan menatap Alana. "Iya,
u kalau mau liat kelas mahasisw
engerti arah pembicaraan Alana. "Ka
uk. "Iya, aku
t aku! Nanti aku nunjukin, buat kamu." ajak w
uti, jejak kemana
di depan mading yang begitu besar. "N
lana."
kap?" tany
tiani Putr
formatika juga?" tanya wani
orang tak tahu apa-apa.
sama aku." ucap w
a apa? Ah, wanita langsung men
wari. Kamu panggil
tangan wanita itu, "Pan
m, dan mengangguk.
ku mau kenalin kamu sama
gnya bingung. "Teman-te
yang kuliah disini. Tapi, yah gitu. Mereka ngga s
kamu sekarang." Tambah
rsenyum. "Makasih
a bingung. "Makasih
aku di kampus ini, jadi m
napa?" ta
a biasanya aku sesenan
ngsung mengusap pelan bahu Alana. "Saba
ab Alana disertai
tanya mau ke ka
angguk. "Ay
ninggalkan tempat ramai
kan untuk mencari-cari teman-temannya. Dan tepat, di tengah sana. Sudah
ngan Alana, kemudian berja
Zemira pada ke
enoleh menatap Zemira,
" tanya ked
tanya. Dan hal itu membuat ke
aja, kaliiii!" uc
g. Eh, seremmm!!!" sambung wani
ibirnya kesal. "Ngeselin,
mudian mengalihkan pandangannya ke
?" tanya wanit
a ini." ucap Zemira yang langsung menda
yengir melihat
u Alana.
" jawab kedua
berdiri terus kaya gitu!" ajak w
"Makasih." tuturnya, kemudian
gue duduk, Fiq
enatap wanita di sampingnya. Ke
kedua bersamaan, l
at kesal la
gue." marahnya kemudian ingin pergi, ta
." uca
anjang. "Oke. Awas aja Lo berdua
.." ejek wanita
balas
san sama Mira?" tanya
ngguk. "Iya
m dulu, Alana juga pengen kenal kali sam
erus, kalo yang ini Jihan Fahira. Kamu manggil monyet ju
embem, bibir tipis, hidung mancung, dan suka memakai kacamata itu selalu bikin orang penasaran tent
tidak kenal mau diam atau cerewet. Gadis ini dikenal dengan gadis most wanted, dulu di SMAnya, dan kini ia pun ikut terkenal di
u dilihat seperti itu. Dan juga, Jihan tipe orang ya
ebut Mira ini adalah gadis yang berada di tengah-tengah. Kadang, sifatnya berubah-ubah. Sama hal
Shafiqa dan Jihan sangat sayang kepadanya. Kadang ia diperlakukan seperti Ad
l di mana Al?"
aku
amira ketika Alana ingin menj
kesal Zemira memotong pembicaraannya dengan Alana.
a, Mir." j
n menghampiri Bu Dien, pemilik warung
ng Agung Residence di depan san
nnya Daffa kan?" t
dahinya bingung.
ya, Daffa yang kuliah
Alana aja baru. Kenapa lo nany
i gue kenalnya Kak Daffa d
ucinan. Jadi ikut bucin, eh padahal ga jadian-jadian." Sindi
a Zemira yang tiba-tiba datang membawa
ek kali." jawab
hri Adiwijaya bukan?"
usias. "Iya, itu Al. T
g kalo ada acara di rumah aku. Makanya aku tau dia dari Ayahnya waktu itu, kalo ngga sal
aku kagum sama di
disini ikut ospek?"
ngguk. "Ikut." jawa
aru." ujar Alana sedih, perihal dirinya
alahan ya, anak-anak baru disini tuh pada
h kasih. Kemarin aja ya, anak-anak yang ga berkecukupan masa di pilih k
k percaya. "Kok gitu,
katanya. "Al, makanannya nanti ding
ngiyakan, kemudian
erkumpul di lapangan. Sekarang! Sekali lagi, kepada mahas
uman tuh."
ama Jihan jurusan
skan minumannya menyahut,
ira. Kemudian, setelah makan semuanya lan