ga. Ia tetap menjaga batas agar Silva tidak mencurigainya. Seperti malam minggu ini, Silva mendatangi rumah Malika.
a mengatakannya kepada Malika. Pokoknya ini cewek bucin banget alias buda
h. Lagian malam minggu ngapain elo malah
lo tahu sendiri kalau gue belum boleh pacaran sama bokap gue. Makanya, kadang kalau dia
ernah diajak
a baik banget sama gue. Emang sih dia tinggalnya sama se
sama ortunya?" selidik M
ah. Maklum ortunya sering dinas keluar kota. Bokap nyokap-nya Rifky emang
enang banget. Sebenarnya di sisi lain Malika juga senang melihat Erga walaupun harus j
dong gue," ucap Malika
ang kita ngobrol-ngobrol aja. Makanya suruh
o yang datang, Ga," u
ari Hongkong,"
tertawa berbareng
ak bisa karena dari tadi sore ia sudah pergi dengan keluarganya. Vera pun ia
t nyamuk gue nih," bati
sal gitu tampangnya?" tegur S
obat nyamuk aja," balas Mali
h. Lagian kita cuma ngobrol biasa aj
kasih Erga minum.
ia sudah membawa 1 gelas minuman dan membawanya ke teras depan rumahnya.
Malika pun menghentikan langkahnya nyaris menumpahka
g Malik
mata yang melihat dengan terkejut bahkan terpanc
h diminum dulu, Ga," tutur Malika yang
ggak apa-apa,
ah gitu matanya kayak habis nan
kelilipan gitu mata gue tadi di dapur. M
gis. Lagian merah gitu m
, nggak usa
*
nya. Ia masih mengingat kejadian 1 jam yang lalu. Kini ia betul-betul tida
lah terjadi hari ini. Sebagai teman atau sahabat dari kecil, Shereen
guh nggak kuat menahan semua ini. Gue harus mengakui semuanya," batin Ma
ering melamun tiap malam di kamarnya. Bahkan detak jantungnya selalu berdegup sanga
*
esaikan masalah yang sedang di hadapi oleh Malika. Sebelumnya Shereen t
edatangan Shereen dan Malika ke rumahnya, barulah ia mula
... ehmm, gimana dengan Silva? Apa dia sudah tahu soal ini?" tutur Vera sera
ahu, Ver," s
ain, gue kasian sama Silva dan ngerti banget perasaan Malika. Sumpah, jadi serba salah gue. Gue belum bisa
. Akhirnya, Shereen pun membuka suara. "Gue sih pengennya supaya
gak yakin," u
seperti Shereen berniat membantu Malika. Walaupun pada awalnya tidak setuju dengan pen
ta juga bingung. Sebentar, Ka, gue panggilkan Erganya dulu
ahan dengan rumah Vera kar
hank's ya,"
iap mengatakan yang se
, walaupun aga
ra dan Shereen mengatakan maksud tujuannya. Erga pikir ada Silva di antara me
a, membelalakkan bola matan
Erga pun tampak tidak percaya. Mungkin ia berp
baper benaran? Kayaknya nggak mungkin deh. Apa nih an
*
Read
pertama di platfo
suka dengan
Apa jadinya jika Silv
us kisah
ih & selam
i IG: @yenifri2