va. Memang seperti itulah ayahnya ketika sedang marah besar
lebih baik berdiam diri daripada melakukan pembelaan. Ia tidak ingin ayahnya semakin murka bila diri
r rumah lagi, kecuali pergi ke kampus." Itulah sebuah peringatan keras dari ayahnya. Silva ha
begitu ia sangat bersyukur sebab ayahnya tidak menyita ponsel kesayangan
*
berarti rencana mengerjakan Silva di ha
cana gagal dong. Gue harus bilang ke Vera biar dia bica
juga. Erga dan Vera, malam itu juga datang ke rumah Shereen. Secara kebetulan di
h direncanakan dari tadi siang terancam gagal. Tapi Malika dan Shereen tidak kehabisan akal. Mereka berdua berusaha meyakinkan
*
tibalah Malika. Mereka semua berencana membuat Silva bisa keluar dari rumah. Mau tidak mau, Mali
di rumah. Dengan terpaksa ibunya pun mengizinkan Silva untuk keluar
ak akan lama juga, paling kita cuma baca-baca buku sebentar sekalian a
jantungnya berdeg
lva. Karena bisa saja ayahnya tidak akan mungkin mengizi
tahu Silva melalui pesan chat terlebih dahulu, sebelum ia berada
*
mereka yang memberikan ucapan selamat ulang tahun kepada Silva. Rencananya, mereka semua akan membuat
aja rencana ini sudah dibicarakan sebelum Silva datang. Silva masih belum cu
Silva, kenapa elo dekat-dekat sama dia
ma dia. Dia, 'kan pacar
u tahu, pokoknya ren
nang a
*
icara apalagi sekedar obrolan basa-basi. Mengajak bermain pun tidak. Di sini Silva terlihat bete. Dalam hati ia berkata, "Kenapa aku berulang tahun, nggak ada s
an bermain biliar. Tatapan mata Silva terjatuh ke arah Erga dan Malika. Ia mungkin sedikit cemburu melihat kekasih dan sa
k gitu. Dia kayak sedih dan bete ban
an Deva. Sedang gue disuruh Shereen dekatin elo, 'kan? Biar Silva merasa terasingkan di sini. Dan re
berada di tempat itu. Terasingkan tak dianggap bagaikan puntung rokok yang sengaja dibuang dan tak
mengejar Silva disusul oleh Vera, Malika, Shereen dan juga Deva. Mereka berlima berpapasan dengan Rifki yang muncul dari b
ar si Silva. Kasian tuh anak nangis sesenguk
a menyamai Silva, ia langsung menarik lengan Silva dan berkata
lengannya. Padahal Malika, Shereen, dan Vera juga sudah berkata, "It's prank and happy birthday my best friend." Silva m
ekali. Sampai beberapa orang melihat ke arah mereka
Malika. Aku hanya ikutan mendukung aja. Tapi aku nggak tahu lho, kalau kamu semarah dan sekesal ini.
merencanakan hal ini. Please maafkan kam
asih dan para sahabatnya itu. Lalu mereka semua meningg
atas kasur empuknya. Ia terlihat lelah dan memikirkan sesuatu. Pandangannya jau
h? Nggak mungkin, iihh," gu
bersarang di bena
*
Read
pertama di platfo
suka dengan
ih & selam
i IG: @yenifri2