harus ku kerjakan. Pagi-pagi sekali aku sudah berada di rumah sakit khusus ibu dan anak. Aku memilih rumah sakit khus
n data diri. Setelah selesai dengan urusan formulir, kemudian aku bertanya p
, kira-kira dokter kandungan yang terba
sini Dokter Rahmedi. Kebetulan beliau pagi
u mau ke dok
sien baru terlebih dahulu, setelah itu ini nomernya dan
ma ka
u ruang periksa khusus kandungan. Dengan sabar aku menunggu hingga nama
," sapa Dok
ga dokter
eluhan
apakah bermasalah atau tidak? karena say
g. Kita akan lihat apa yang terjadi
ai dengan mengoleskan gel dingin di
uga ada banyak nih miomnya. Ada sekitar 7 buah miom, dan ukurannya lu
a lain kah dokter sel
in program hamil, maka harus segera di tindak. Dan itu saya kembalikan pada Mbak sekar, silaka
nya. Tapi ini bukanlah mimpi buruk, ini adalah satu kenyataan
k pulang. Aku sudah tak ingin pergi kemana-mana lagi, y
ari Tuhan karena selalu membangkang dan tidak pernah mendengar nasihat mama. Kalimat-kalimat
lam pelukan mama. Aku berlutut dan sungkem meminta am
u perbuat kemarin, aku terlalu sombong dan selalu mengangga
u kenapa Sekar?" t
lur, dan itu jumlahnya banyak dan ukuran nya juga be
a? Terus kata dokter
harus langsun
tindak, udah nggak usah n
dengan tissue, dan
menyebabkan kamu belum mendapat keturunan. Insya Allah, setelah miom
enjawab semua perkataan mama seperti sebelumnya. Dalam hati, ku berjanji bahwa aku tidak
dia, tentang hasil pemeriksaan. Biar bagaimanapun juga,
rtin marah sama aku?" tanyaku
mu takutkan?
nyata yang bermasalah sehingga belum bisa memberikan keturunan bag
kan tambah marah sama kamu. Terus kalau kamu berpikiran negative, yang ada nanti malah akan kejadian. Memangnya kamu mau? Ng
in. Setelah tersambung dengannya, barulah ku ceritakan
pa sayang?"
imku, dan ukurannya besar. Jadi aku harus segera di tindak, baru setelah Miom di angkat, kita bi
iliki keturunan. Terus kamu kapan mau di tindak?" ucapan M
an dokter untuk segera melakukan tindakan secpatnya. Tak ada rasa amarah
indakan operasi pengangkatan Miom. Dokter memberikan jadwal sekitar 3
pada Martin. Jujur saja, aku ingin Martin yang menemaniku mulai dari pemeriksaan hingga tindakan operasi. Aku sanga
na? Hm ... aku berharap banget kamu bisa menemani aku mulai dari pemeriksaan untuk operasi, smapai dengan berjalan nya operasi. Se
u periksa sendiri sampai operasi sendirian aja? Kan ada keluarga kamu juga tuh di situ, masa iya sih
n kamu. Bilang aja istri kamu lagi mau operasi," ucapku
osi dengan ku. Sepertinya sudah tak ada lagi kata-kata lembut unt
sedang tidur karena terlalu lelah bekerja, atau dia kena tegur pimpinannya, atau juga ada hal yang tidak sesuai de