aku segera melesat untu
i," teri
pirinya yang tenga
pada kemana
ahu matkul Pak Candra kosong alias libur. Tapi
k nyari wifi gr
h bosen. Cari di fakultas l
pi dimana?
um aja? Giman
gar kebanyakan dari mereka anak orang kaya guys. Hihihi," sep
sahut Rosi tak
satu gazebo di Fakultas Hukum, aku langsung mengeluarkan laptop dan mulai menyusun
lagi aku hanya terkekeh lalu kembali menen
t tubuhku untuk mengurangi rasa pegal
gal ngedit," pinta Jeni
at ya, gak boleh sama. Harus ada yan
ahut kedua
tatapanku tertuju pada seorang cowok, dia tersenyum manis kearahku. Wow ... tampan. Punya dua lesung pipi lagi kayak Mas R
nyumin siapa
enyum aja
k percaya dan menge
k cakep yang kamu lihat." Rupanya Rosi masih pen
Ros, dia itu JOSETI alias jomblo sejati," cele
gapi. Kuedarkan lagi pandang mataku.
*
agi mereka akan menikah. Karena keluargaku dan Mas Rayyan masih memegang adat
ayang. Cie ... ya
mengulas sebuah senyuman d
Mbak Hilda sahabat karib Mbakku. Seorang bidan juga
a kamu sama Farh
Hilda hanya t
*
oridor menuju Perpus pusat samb
r
sengaja,
Nasha kan?" ucap
tul sia
upa ya sama a
kening berusaha
ak Hukum ya? Oh
ikir kamu lu
gimana lagi setelah Ospek
k dulu. Sama-sama Maba. Bedanya dia anak Hukum. Karena
WA-nya dong
xxxxx,"
dulu ya. Ada urusan. Sampai jumpa
tersenyum tanpa kusadari hingga sebu
kit tahu!"
di aku panggil gak jawab-jawab. A
yu
lan sambil ses
*
rena aki motor sudah soak harus ganti tapi belum ada
buah suara
er
otornya?"
arter manual," jawab
Feri langsung membantuku.
a?" tanyanya saat ak
ngsung
mpung jam satu, nih
akan di rumah makanya
ku. Lagian lama kita
a gak bisa aku starter la
un deh Na, k
m panik takut gak bisa
ya. Sana berangkat dulu nanti aku nyusuli
mu, aku gak bisa nai
Tahulah
ke WS. Disana kami pu
u, ramah dan supel. Calon kandi
*
ng sama gebetan," Rosi mulai
Emang kamu dimana
kamunya asik git
kemarin k
si paling pojok
Kok gak n
ak takut ganggu," Ro
ayak sama siapa a
arin makan sama kamu si anak H
ma namanya," ucapku sambil me
mi pun tertawa terbahak menertawakan kekonyolan Rosi. Ya begitul
*
gilan ibuku m
bu, suara melengking dan tak mau be
luh-uluh bungsu Ibu. Udah g
ang ngapelin aku. Di hari Minggu masih jam 9 pagi juga. Wow k
da ternyata beneran mau main. Oh, lihatlah senyum manisnya. Duh bikin meleleh hati. Hem ... aku akan perti