t Muli tertidur lelap dan terbangun pada
uli melihat ponselnya yang
bangkit untuk mengisi daya ponselnya kembali dan perg
celana pendek dengan sandal bulu merah muda menampilkan sosok yang elegan. Melihat penampilan nya di depan cermin, Muli me
marnya untuk bersiap kembali ke panti di sore hari. Namun sebelum itu, dua orang y
rtua nya masih peduli pada gadis bar-bar ini , mungkin dia sudah lama melemparnya keluar dari keluarga ini dan menjadikannya anak malang yang nyata'. Rutuknya dalam hati, Dewi hanya bisa menggerakkan gigi nya dengan kesal pada gadis bar-bar di depan
yang dibayangkan, hidup itu keras
rkata dengan suara dingin yang malas
mun dia tidak bisa berbuat apa-apa sekarang. Hanya Tuhan yang
selalu menjadi bayangan yang tidak
a sekali tidak berguna, mereka sel
aha semampunya. Namun itulah yang terjadi pujian itu hanya selalu unt
erbicara dengan Muli kembali. "Muli bibi hanya ingin bertan
anmu" Jawab Muli dengan sedikit
li segera membereskan barang-barangny
ta paruh baya yang telah merawatnya sejak kecil seda
a pada gadis yang teng
ya saat melihat kedua tanganny
Jawab Muli dengan tenang dan menaruh tas belanj
a berkumpul di depannya untuk me
gat senang saat melihat nya. Meski pertengkaran pada setiap anak
a begitu banyak juga. Seharusnya
ini" Jawab Muli dengan senyum manis. Ya dia tidak
u, "apakah dia tau kamu tinggal di p
hu nya bun, jangan kh
asi tentang nya, jika tidak bagaimana mungkin di
ingin melihat bagaimana reaksi wajahnya saat mereka berbicara
us permintaan mu saat ini, bagaimana de
Saat melihat pria di depan nya ini, Muli merasa bahwa seperti nya dia sangat gugu
idak ada alasan untuk marah bukan? Salahkan dia kar
ke bawah seolah-olah sedang memeriksa ses
anya Reyzan bingung
nyuman aneh di bibirnya, yang se
ramping melintas di depan wajahnya. Respon nya cepat dengan segera dia mengulurka
li tertegun sesaat sebelum menyadari bahwa d
idak menyangka bahwa dirinya akan tertangkap. 'Bajingan in
ya kamu mengambil inisiatif untuk memelukk
rtaknya dengan sengaja menginjak ka
berjuang untuk melepaskan diri dari pelukan nya. Reyzan dengan senga
kesal. Ini pertama kali nya dia dipermainkan seperti ini!. Dia
gah asyik menikmati jamuan dan berbincang dengan rekan
di di antara keluarga besar yang selalu menjad
orang itu tercengang. Melirik satu sama lain, merek