ya aku tidak pa
ermenung memikirkan jawaban yang diber
ering digunakan untuk menolak se
ilakukan Iffa
orang yang mungkin bagi sebagian per
Irfan
ki wajah putih bersih da
rfan tid
i salah satu lulusan
ya bag
ia menjadi imam di m
yang menjadi alasan
ga Irfan yang sederhana s
, maka benar adanya. Irfan bukan
ngapa materi dijadikan parameter utama sebuah jawaban. Tak a
nan yang ada. Dia masih tak menyangka perem
n saja
Irfan menyukai Iffah, bahkan saat itu masih dibangku sekolah. Diam-diam Irfan menyis
dak suka banyak mengobrol dengan laki-laki yang bukan mahram
fan bisa mel
ar di dunia. Wajahnya cantik, putih, senyumnya manis, tutur katanya sopan, walau diberikan anugerah
k, mungkin ban
uan yang menjaga dirinya dengan baik. Walau tidak sering bertemu dengannya, tidak sering bisa chat denga
dan Iffah mem
a menjaga dirinya, tidak mudah mengatakan cinta kepada perempuan, ber
. Bu Aisyah, bundanya Iffah terkaget ketika Iffah menolak lamaran Irfan. Bundanya samp
mau memikirkan dulu
a Irfan adalah laki-laki yang baik, bertanggung jawab, tidak plin-plan, artinya memili
ap
bicara. Tidak ada alasan penolakan yang keluar dar
baik istikharah terlebih dahulu daripada memutuskan sesuatu dengan
aki-laki so
ali menarik perkataannya. Bukankah apabila ada laki-laki soleh yang mendatangi kelu
telah itu meninggalk
ati Irfan menjadi tidak karuan. Irfan sadar sebagai muslim y
ba
isa bohong kalau hatinya masih sakit. Hatinya bak ge
na deng
ah itu. Mungkin Iffah tidak lagi memerdulikan Irfan.
udah punya laki
perti itu? Jika demikian, mengapa I
lasannya itu bisa membua
hati Irfan tidak menentu. Perasaannya serasa
ak tahu banyak ten
nya apabila terlalu suka pada perempuan yang
sesuatu yang sudah tertanam dihati. Rasa-rasanya
nmu? Mana
k malu pada Allah yang senantiasa paling dekat, paling sayang, paling cinta kepada hambanya.
perti dulu? Tidakkah kau tahu bahwasanya di
mpuan itu, sampai-sampai melupakan waktu qiyamulailmu, Al Quran tak lagi di
Irfan yang
g hatinya masih menyimpan file bernama Iffah. Irfan tidak tahu bagaimana cara meng
Iffah dalam hatinya. Irfan berdalih itulah satu-satunya cara dia bisa melupakannya. Melupakan tidak haru
d yang diberikannya sendiri. Biarlah fil
h, dia sementara ini tak ingin membahas itu dulu. Hatinya yang bak gelas
di lantai tadi tidak ikut melukai seseorang yang melewatinya. Yaah, Irfa
an kepada tuhan, bahwa dia tetap Irfan yang dulu, yang senantiasa mewarnai kese
h, Irfan tak