n kasar dan turun dari mobil itu dengan tergesa-gesa. Sementara Ergan melihat t
napa kamu terburu-
permisi dulu pak.. Makasih," ucap Andira berbohong la
let. Dari bahasa tubuh Andira sudah menunjukkan kalau Andira memang tak ingin berlama-lama dengan Ergan, Andira memang tak suka jika Ergan selalu berada disam
mu kok, aku tak menginginkan apa-apa lagi. Tapi kenapa kamu kelihatan takut sepert
Sebenarnya hari ini Ergan memiliki jadwal yang sangat sibuk. Mulai dari kegiatan meeting, pertemuan antar klien, da
i menyia-nyiakan ku begitu saja, Tapi aku tidak pernah menyesal dengan apa yang telah aku lakukan, karena aku su
*
kirannya pada pekerjaannya karena dia masih kepikiran tentan
yang yang sangat ia cintai, selain itu Andira dan pasangannya sudah berencana untuk menikah tahun depan. Lagipula orang tua Andira dan juga orang tua Zen sudah saling mengenal, dan tak jarang Zen main ke rumah Andira. Tentu saja jika disuruh memilih, an
ih?" tanya Bu Agel yang tiba-tiba
enoleh kepalanya ke belakang, senyuman p
dari tadi, tapi ya gitu deh. Ada beberapa pikiran yang mengganggu sekarang, te
irkan Dir? Kok kayanya tegang banget dari tadi semenjak pulang sama Pak Ergan
lanjutkan bekerja tanpa memperdulikan Bu Agel lagi karena dia sendiri takut jika dirinya terus menerus ditanyakan tentang ia dan Ergan. An
n. Saat itu dia tak kemana-mana selain duduk di kursi dekat Bu Agel dengan memegang ponselnya yang berwarna hitam itu. Perlahan Andira menggores po
di salah satu minimarket di Jakarta. Jika dibandingkan dengan Ergan tentu saja Ergan lah yang paling dermawan dan kaya dibandingkan dengan Zen yang hanya karyawan biasa. Di whatsapp-nya pun terlihat bahw
ilakukan Andira sekarang, kata orang, Andira seperti orang susah jika dia duduk sambil menopang dagu. Wajahnya saat ini sama sekali tidak
sih Dir? " banyak Bu Agel yang me
jawabnya berbohong sambil menopan
ri tadi ngelamun dari tadi. Ingat diri kamu jangan kebanyakan
bawa. Hantu itu nggak ada bu semua itu mitos,
l-hal ghaib gitu ya? Kenapa sih kamu nggak percaya? Mereka itu beneran
ana ya Bu? Aku tuh emang gak percaya dengan hal-hal seperti
rasaan tadi kita gak bahas itu deh," Andira pun menghela nafasnya dalam-dalam dan menghemb
seorang CEO di perusahaannya. Rasanya memang sepert