au kamu lakukan!
patumu. Biar aku lap sampai warnanya luntur." Geram Selena Tan, ia
n Selena Tan, mereka saling beradu kekuatan untuk memperebutkan sebuah sepatu. Hingga akhir
nnya terlibat ketegangan bersama seorang wanita. Namun di saat ia hendak membantu, tuan muda itu
anya seketika berbinar, ia yakin dengan pasti bahwa sepatu itu sudah kembali kinclong. "Tuan angkuh, lihat itu! Sepatumu sudah kembali seperti baru, jadi please jangan dilebih-l
ar." Suara bariton itu mencegat Selena Tan yang baru saja membalikkan punggungnya, belum juga sempat melangkah namun sudah dicegat l
. Dia belum tahu apa sanksinya menyinggung pelanggan VIP di bar ini." Tegas pria muda itu yang mulai meny
aku harus kehilangan pekerjaan di hari pertama aku bekerja?' Selena Tan meratapi nasibnya yang di ujung tanduk. Bukan mudah mendapatkan pekerjaan di kota besar ini dengan modal ijasah pas-
an sungguh tidak bisa lari dari keadaan yang tidak berpihak kepadanya itu. Sepasang mata menyorotinya dengan tajam, dilengkapi dengan senyum seringa
kenyataan itu seketika menamparnya bahwa ia t
*
managernya ikut campur dalam urusan yang tadinya bersifat pribadi, berubah menjadi sidang terbuka untuk menyudutkannya. Selena Tan sudah
mu tidak mengajarinya sopan santun?" Celetuk si tuan muda itu seraya menat
epatunya saja dibilang fatal? Sepertinya beban hidup pria angkuh ini lebih berat daripada aku, sampai-sampai hal sepele begini saja dibilang berat.' Gerutu Selena Tan yang terp
kan maaf kepada tamu penting itu. "Maafkan saya tuan Saputra, saya sungguh tidak menyangka anda akan mendapatkan pengalaman yang tidak menyenangkan di tempat kami. Pegawai ini baru hari ini bekerja di sini, saya mohon maaf atas kelalaian yang dia
s. "Kamu manager baru di sini? Apa kamu juga ikut meremehkan aku? Hanya membayar minuman dan kudapan saja aku lebih dari sanggup, untu
ia pun kembali membungkukkan bad
ersenyum miring, sangat kebetulan sekali ketika ia mendelik ke arah wanita yang bermasalah itu, Selena Tan pun tengah mencuri tatap ke arahnya. Tuan Saputra merasa detik
kamu lakukan sehingga tuan
akhlak seperti itu.' Gumam Selena Tan yang malah bicara dalam hatinya dan bercab
syik melamun!? Apa kamu sungguh tidak menginginkan pekerjaan ini lagi?" Gert
k sengaja menumpahkan minuman pada sepatu tuan ini. Saya sudah membersihkannya namun tuan ini
*