g dihitung. Dia melirik jam tangannya untuk memastikan sisa waktu
saya mau berangkat sekolah a
. Tangan Aba
namanya laba-laba,"
annya, Neng.
ya dan memberikannya pada penjual sayur. "Pas y
00 itu,
00, Bang. Anggap aja s
uar pasar. Di sana sudah ada tukang
. Udah selesa
minggir dulu, udah
iri. Tanpa membayar, Era segera melajukan motornya untuk kembali k
bat sekarang. Salahkan tukang sayur keliling yang mendadak tidak lewat. Mungkin takut akan ibu-ibu yang akan kembali berhuta
t dulu!" teriak Era meraih tas sekolahnya dan me
tiap hari senin, jam masuk sekolah memang dibuat lebih p
Tinggal lima menit lagi pagar sekolah akan ditutu
pantes rame banget jala
ah. Namun nasib tidak berpihak padanya kali ini. Pagar sekolah sudah dit
do, teman sekelas Era ter
sambil menjambak rambut Aldo y
kan berarti dia tidak bisa mengikuti upacara. Dua satpam telah siap siaga un
tnya dikenal oleh banyak orang di sekolah. Namun siapa sangka jika di balik keanehan Era, dia adalah salah satu siswa penerima be
. Ya, Era merupakan salah satu dari sekian anak yang kurang beruntung itu. Sejak kecil dia sudah berada di panti asuhan. Menyedi
*
ntuk para siswa. Ini pertama kalinya Aksa datang ke sekolah di bawah kepengurusan perusahananya untuk mengga
Oleh karena itu, sekolah ini memberikan banyak fasilitas, baik akademik maupun non akademik untuk membantu mengembangkan minat dan bakat para siswa. Saya harap fasil
ra guru. Meskipun pemilik sekolah, tapi dia tidak ingin terlihat arogan dengan meninggalkan lapangan sebelum upacara selesai. Jika dia mau, Aksa bisa saja melakukannya mengingat dia j
*
nya menyipit saat melihat ada beberapa siswa yang tampak berpanas-panasan di lapanga
i sini? Kenapa n
n mata yang menyipit, mencoba menghalau
ukum?" tany
u guru konseling datang dengan t
telat, Pak. Mak
erti ini nggak bakal jera, Pak. Sekali-ka
bertanya khawatir. Bagaimana tidak khawatir jika d
etukan Era. Tentu mereka belum mengenal Aksa kare
ia itu Pak Aksa, pe
adapannya dengan takut. Jika benar dia pengganti pak Wijaya ber
ak Aksa bisa kita masukkan
t diadakan?
inggu sekali ada
saya setiap rapat. Saya mau lihat b
jangan macem-macem," ucap Pak Herman pada para siswa di hadapa
ak dibikin asik." Mendengar ucapan Er
idak terlalu menganggap serius tingkah Era. Gadis itu pintar di bidang non akademik. Dia juga be
padanya, tapi gadis itu tidak takut pada gurunya. Aksa semakin bert
amu?" tanya A
a,
rya tulis ilmiah ya, tema bebas. Waktu kamu cuma seminggu. Kamu bisa ku
dak percaya. "Saya,
gitu silahkan menikmati." Aksa menepuk pelan kepala Era dan beralih pada Pak Herma
ang diberikan Aksa. Jika seperti ini, dia yakin tid
nya. Era berani melanggar aturan seperti ini juga bukan tanpa alasan. Dia sudah mengenal Pak Wijaya sejak kecil. Pria itu tahu
ok jago sih."
Dasar dajjal," gumam
ana lo? Hukuma
si gue!" teriak Era b
okannya, Era juga harus meredakan emosinya. Dia tidak menyangka
*
B