Elena membawa Julian ke tempat tinggalnya usai mendapat informasi dari rekan kantor Lucky Nut Entertainment bersama Jordan. Dengan senang hat
dak sadarkan diri. Akibat gerak geriknya yang berlebihan, Jordan sampai hafal. "Kamu tidak perlu cemas. Dia baik-baik sa
wanita yang ada di sampingnya itu tetap cemas. Andaikan ia bisa, ingin Jordan menyentuh tangannya
ga manajernya Temmy Curse. Aku tidak tahu dia bisa ada di sini, sendirian pula. Bagaima
berkomunikasi kepada karyawan lainnya. Di kantor Jordan, meski usianya baru menginjak angka 30-an awal, semuanya memanggil satu sama
emua cukup memanggilnya Jul, Jul," ujar Elena menceritakan suasana kantornya yang semi formal. Ada yang janggal dengan p
rani bergerak banyak. Namun, seorang wanita yang duduk di depannya tampak ia kenali. Aroma tubuh wanita itu sangat khas sehingga Julian bisa menghafal
umah kecil, Jordan membantu Elena membopong Julian ke dalam rumahn
nebak sendiri dimana kunci rumah Julian. Jordan men
itu. Dia menggunakan smart
tu tepat di mesin pembaca sidik jari alias finger print. Setelah berhasil membuka pintu rumahnya, t
perti menggapai guling di sampingnya. Sontak tubuh ra
i pelukan Julian yang erat. Bahkan ketika Jordan mencoba melepas tangan Julian dari r
n, di samping Jordan membantunya melepaskan Julian dari pelukannya, tidak sengaja hidungn
ri pelukan Julian yang tidak sengaja itu. Keduanya sama-sama bernaf
an kencannya itu. Memang malam yang merepotkan bagi sepasang teman kencan ini. Walau
nya. Mengingat beberapa dari mereka sudah mengetahui jika dirinya bertanya soal alamat rumah pimpinan tan
ke sana?" tanya Bu Anis menyapa karyawan muda itu. Elena meringis.
an lainnya tampak senyum-senyum dan m
udah ketemu ru
, Pak
au ada orang yang ingin tahu kediamannya kecuali Temmy." Pak B
. Elena menggerutu dalam hati, kenapa jadi heboh begini? Apa dia sebaiknya jujur saja kalau sebenarnya tidak sengaja bertemu Julian dal
rtanyaan lainnya. Dasar pembawa petaka! Elena berlalu dari hadapan para
i wajahnya tampan kelewatan, namun Julian punya kepribadian yan
dalam sebuah hubungan. Akan tetapi, Elena pernah melihat dengan mata kepalanya sendiri jika Julian kepergok bersama seorang wanita
karena gengsi terus menerus gagal dalam urusan percintaan. Dalam hatinya, ia terkekeh geli
ng tampak khawatir pada rekannya itu sontak menghampiri meja Elena membawa raut cem
l. Mau tah
i ayah yang takut anaknya kenapa-napa. Karena risih, Elena melepaskan cengkeram
a si kulkas itu, Len. Kamu yaki
hi Julian kembali memacu jantungnya untuk berdebar. Ditambah aroma tubuh pria itu masih teringat je
akan sama dia. Dia kan seperti monster kalau sama aku," ungkap Ele
etakkan dompet kecil di atas meja Ele
terbelalak. Elena melihat dompet recehan yang biasa ia bawa ke mana-mana ternyata tertinggal di rumah Julian. Kare
ong. Ini situasinya nggak sama seperti yang kamu bayangka
Jordan. Julian terlihat mabuk. Aku khawatir karena aku takut dia mengajak Temmy d
atan padanya," tutur Abel lesu. Elena mengerutka
Elena. Kamu selalu mencari perhatian ke Julian sejak pertama k
g sembarangan menuduh. Padahal Elena tidak melirik pria itu sama sekali selama lima tahun bekerja di sini. Yang ia tahu, Abel memang
ebalkan!" tutur Elena memohon sekaligus mengeluh. Namun, Abel tampak lesu dan tidak peduli dengan ucapan Elena. Dalam hati wanita itu, ia mengumpat untu
untuk meminta pertanggungjawaban. Wanita itu harus berhasil membuat Julia
"Mau main ke rumahku lagi?" tanyanya dengan mata nakal ketika keduanya berpapasan di lorong menuju ruangan Juli
Elena dan Julian terkejut akan kehadirannya. Pria tampan bert
encemaskannya. Julian mengulum lidahnya dan membuang muka. Ia sudah
ngnya, Temmy? Ap
r. Senang bisa berte
ya?" Elena dengan santainya menyentuh-nyentuh bagian dagu sang aktor muda itu alih-alih memeriksa wajahny
. Julian meninggalkan dua orang yang ti