enar menakjubkan. Ribuan kamera berancang-ancang diposisi masing-masing, tentu tidak ingin melewatkan mo
para penggemar hadir, menjadi saksi h
datang meluap samp
rkan hati. Kelopak bunga bertabur mengir
ikut bahagia menyaksikan bagaimana pasangan serasi itu saling melempar senyum malu-malu, terlihat menggemaskan disetiap mata
gug
anggukan kecil ragu-ragu. Ellard pun tersenyum sibu
sedang berkecamuk dalam dirinya. Dari awal Ellard memasuki ruangan ia sudah melihat
lla untuk datang ke pernikahan nya hari ini, tapi demi Tuhan ia tidak pernah
ba diatas altar. Menghadap semua tamu kemudi
ingin bertanya kepada para saksi yang terhormat, apakah
bisik, mengantisipasi karena sesuatu mungkin saja ter
elihat dirinya yang begi
ta didepan Bella berbisik dengan temannya, "dengan wajahnya yang huhhh jelek itu, aku yakin dia tidak cukup berani bers
dengan tegak. Pembicaraan itu memaksa jatuh mental Bella yang mati
hal keji, bagaimana jika Bella benar-benar berdiri tegak diantara Ellard dan Alura. Berpura-pura gila pun bisa ia lakukan, mengancam semua orang denga
idaknya untuk sekarang, otaknya masih bisa bekerja dengan baik. Daripada me
apan T
erdengar Ellard membacakan janj
a. Saya berjanji untuk setia kepadamu dalam untung dan malang, dalam suka dan duka, diwaktu sehat da
Ellard, kemudian pendeta menyatakan pernikahan mereka sah dihadapan
aih tenguk Alura, mencium mesra bibirnya. Bersamaan dengan itu, air mata jatuh
n mena
anpa terasa. Dia membalik kan tubuh tanpa perhitungan sampai ket
ar
benar datan
tak terlihat, "aku hanya pena
ncebikan bibirnya. Lelaki itu jelas sedan
au datang b
gagu seketika, lelaki itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "yahh setidaknya kalau
g nya
mi sahabat tercinta.
ra-gara tidak menjemput Yeri dari sekolah. Ish
LLA
narik keluar Mark dari kerumunan. wanita pirang disebelah Bella sempat me
dengan detak jantungnya asik berdisco ria.
, tidak tahu saja dia bagaimana kejamnya penggemar fanatik Ellard-alura. Bella bahkan se
eriak seperti itu tadi." Sunggutnya menghenti
n giginya yang rapi seolah tidak merasa bersalah. "Ka
u mengantarkan nyawa?" Mark tertawa melihat keselur
rse
Niatmu perlu diacungi jempol." katanya serentak dengan kedua ibu jarinya yang mengacung untuk Bel
ita itu lebih memilih menyandarkan punggungnya ke tembok. Menat
h sekali
sebisa mungkin ia taha
untuk datang kesini, k
lla. Kedua tangannya ia masukan kesaku celana,
ah semua yang terjadi--aku teta
k melihat nya menangis sepilu ini. Namun sekarang ia paham jika wanita ini sedang mengalami kesakitan yang amat sangat. Mar
lanjutnya? Kau ingin m
h, masih terisak walau terbungk
n mena
menjadi Malu sendiri. Seperti tersadar tindak
u pulang
*
gan. Senyuman lebar ia tampilkan tidak pernah luntur yang mana diejek habis-h
ng harus pandai be
yan
matis, Ellard menaikan alis
ban, yang mana Ellard tatap mata istrinya yang terlihat sayu "
idak sopan jika kita menghen
ngin istirahat." Alura mengeluh manja pada Ellard yang masih enggan meninggalka
yan
lu
lura. lelaki itu hanya mengedikan bahu. Alura sedang hamil m
a melenturkan bibirnya kembali a
rd Wi
ga Pr
t sang sahabat yang lang
bangga, "aku benar-benar tidak menyangka ka
ga, Ellard pun t
Ellard tidak mengurang
udah turut hadir
, "Tapi maaf, sebenarnya aku sangat menyayangkan hal ini, aku tidak bisa membersamaimu lebih lama, Ellard." Kelakar
, istri Rangga tengah hamil besar dan kalau tidak salah Rangga perna
ncari alasan." Rangga
amku dengan Elena." Usir Ellar
gung lebar Rangga yang bisa Ellard lihat. Lelaki itu tampak berlari kecil. Tanpa sadar hati El
auh perasaan itu demi
ribu bunga. Para penggemar masih setia berdiri dihalaman depan. Menunjukan cint
-Alura
a Ellard William
ng mencintai lelaki brengsek seperti dia. Ellard semakin melebarkan sen
tan luar biasa dari fans. Mereka m
mendukungnya. Berpamitan untuk meninggalkan tempat
enuju toilet untuk sekedar mencuci muka.
atu yang tidak ia suka terjadi didepan matanya. Lelaki itu menggertakan giginya, ia marah
kau ru
*