t terlalu banyak minum. Memijit pelipis kepala, berusaha meredakan nyeri kepala yang dialaminya. Melihat pada jam
yadari dirinya yang tidak berpakaian membuatnya
ya menyadari ko
di denganku?" tanyany
tercecer, Danis melihat noda merah pada k
gang untuk mema
aku lakukan?" berusaha mengingat
an apa yang dilakukan olehnya. Setelah, mengingat kejadian yang telah dilakukannya. Danis bangkit dari
pada tubuhnya. Merutuki kesalahan yang telah diperbuatnya. Danis tidak menyangka melakukan perbuatan bej*tnya pada
memukuli tembok yang berd
atnya merasa kesal dan
*
di sebuah kafe tempatnya
yang masih memiliki sepenuh hatinya. Fira yang memutuskan hubungan denga
ya dengan ter
ta dan lelaki yang terlihat menata
sini?" tanya Fira yang mel
datang." Menunjuk pada kedua teman
yang dengan sikap sok
. Apa kabarnya
Doni menggoda Danis yang melot kesal padanya. Mereka saling berjabat tangan kemu
ah move on. Lu ka
a nyalain api, tuh bensin sudah bercecer di
Sih," k
nasehatnya pada Danis yang terlihat kesal dengan kejadian yang barusan dialaminya. M
knya Danis pada
n," celetuk Doni yang melihat D
erjalan meninggalkan kafe, membuat kedua sah
parkir kafe. Doni dan Revan mengikuti
tanya Doni tak percaya melihat Danis membe
ali," jaw
isembelih, Dan." Irfan ikut menimpa
arahan membuat Danis melampiaskan pada minuman keras yang sudah dua tahun lebih tidak pernah disentuhnya. Memang dulu dirinya sering bersenang-senang dengan teman-temannya, hanya seke
*
sial*n itu!" rutuknya dal
tak berdaya dengan apa yang harus dilakukan selanjutnya. Danis
an yang mendalam. Masih dalam kebingungan dengan apa yang akan diperbuat olehnya. Kedua orang tuanya
s menumpahkan segala penyesalan pada dirinya mengingat kebej*t*n yang te
ya pada diri sendiri. Mengusap kasar wajahnya
sendiri. Berdiri dari duduknya berjalan ke arah rak buku di samping sofa kama
a. Ingatan di mana Fira meminta untuk mengakhiri hubungannya. Menjalin kasih selama dua tahun, bukanlah waktu yang sebentar untuk Danis bisa melupakan semuanya. Fira lebih memilih meninggalkan dirinya
bar menemaniku, Fir. Seharusnya k
ngharapkanmu, Fir. Sudah jelas kamu sangat bahagia dengan Jo
ukan olehnya. Safira yang jelas-jelas telah memilih pria lain dari pada diriny
ar
i diajaknya bicara. Berharap dirinya bisa memb
anis menyemangati dirinya sendiri, berha