Ting tong
pkan mata, mengumpulkan kesadaran penuhnya. Dilihatnya
am," gumamnya merasa heran den
ng, tin
mi dan Maira sedang melakukan kunjungan ke Yogyakarta untuk kepentingan dinas kampusnya. Riana bangkit, dengan malas berjalan memb
dari dalam rumah, yang sud
bok sebelah kanan pintu utama. Danis Anggara putra sulung dari Salman Anggara dan Ami Rosmawita Terlihat sangat kac
ut Ibu dan Bapak ke Jogja?" Tanyanya yan
uk masuk ke dalam rumahnya. Riana heran dengan keadaan
acau begitu. Sedang banyak masalah, mungk
is yang sudah menghilang dari ruang depan. Dilihatn
hangat sebentar, ya!" ucapny
pada cengkeraman tangan yang memegang, melihat pada sang pemilik. Sorot mata yang meme
penuh khawati
dapat diartikan. Dengan masih menahan cengkraman tanganny
n aura yang mencekam atas tata
gkeraman Danis yang sem
adari, Danis sudah berada di atasnya. Riana semakin k
rasa ketakutan. Danis tidak memberikan respon
a," pintanya memohon yang
anan. Riana berusaha mendorong tubuh Danis yang dengan beringas melakukan cumb**annya. Perlawan yang Riana l
dengan paksa baju tidur yang dikenakannya. Panc
teriak Riana berus
nta tolong, meski sadar tidak aka na
ng dilakukan oleh Riana. air mata yan
askan saya," ucapnya terengah setelah
dak bisa melakukan perlawanan. Danis mendorong tubuhnya pada Riana dengan kasar yang mem
ahan. Kesalahan dosa besar yyang tidak akan pernah dapat untuk dibenarkan. Riana berusaha memu
gunci dirinya di kamar menumpahkan segala tangisnya. Air mata yang tidak henti-hentinya keluar dari sudut mata menj
ngunkan Riana yang baru beberapa jam terlelap dalam mimpi buruknya. Riana mencoba mengerjapka
ukan Danis semalam pada dirinya. Riana keluar dari dalam kamarnya untuk segera menunaikan kewajibannya sebagai seorang muslim. Riana menumpa
Tok
tnya. Riana menoleh, mencoba mencari melebarkan pendengaran
a yang terdengar dari balik pintu memberit
t Riana dari dalam kamar su
jalan menuju pintu kamar untuk membukakan pintu yang diketuk oleh Mbak Pur sebelumnya.Riana melihat s
ngis?" Tanya Mbak Pur yang mel
sama bapak dan ibu. Riana baru selesai mendo'akan mereka,
lalu mendo'akan mereka. Karena, do'a anak sholeh da
Terima kasih
ya heran melihat Mbak Pur y
. Jadi, Mbak bisa lebih cepat sampainya. Kebetulann Mbak bawa
gan selamat," ucap Riana senang mme
um sampai
angnya sih, pagi ini suda
is ada d
i Mbak Pur. Riana segera mengatur detak jantungn
mencoba menetralkan emosi dalam diri, supay
buat sarapan bareng," ucap Mbak pur yang kemudi
lan, berfikir untuk meminta pertanggung jawaban. Apakah mungkin, orang tidak akan percaya begitu saja dengan kejadian yang sud
riku. Aku harus bisa melewati semua ini dengan baik." Riana membisikkan kalimat penyemangat pa