Bandung untuk bisa bekerja kembali. Hari ini atau lusa, Riana memutuskan untuk berhenti bekerja di keluarga Pak Salman. Hari ini juga, menjadi hari yang membuat dirinya
alah saat kehormatan yang selalu dibanggakan hilang begitu saja. Melewati berbagai macam ujian, dari kedua or
a akan menuju dapur untuk menyiapkan sarrapan pagi. Pak Salman, Bu Ami dan Maira yang akan segera pulan
ng baru saja keluar dari dalam kamarnya. Saat Riana b
o, sayur cesim d
sarapan nasi goreng
h, Mbak." Ucap Riana yang sambil mengingat
ya," ucapnya. Kemudian berjalan bersama
ma. Terlihat mereka yang saling mengobrol bersama. Riana dengan tenang dan diam mendengarkan cerita dari Mbak Pur. Mbak Pur bercerita banyak pengalamannya selama berada di kampung
perhatian Riana dan Mbak Pur yang sedang memasak. m
ak," pamitnya pada Mbak Pur yan
dan Bapak yang sudah sampai," perintah
i untuk dibawa masuk menuju ke dalam kamarnya. Terlihat Maira dengan muka lelah beranjak menuju kamarnya setelah menyapa Riana. Pak Salman d
rakan di lantai dan di atas sofa. Hal itu, menandakan jika Danis telah membereskan semua s
gat ya," pinta Bu Ami yang sedang
ak menuju dapur untuk membuatkan teh hangat. Meninggalkan ruang te
mengantarkan pada Bu Ami dan Pak Salman ya
apnya mempersilahkan teh yang dis
a, Ri." ucap Bu
wabnya sambil beran
a pada Riana tentang keberadaan anak lelakinya. "Oh y
senormal mungkin. "Ada, Bu. Mas Danis ada di kamarnya. Semalam pulang sekitar jam setengah sa
apur membuat sarapan," Riana memberitahukan pada Bu Ami.
bak Pur sudah sehat ya, makan
dah sehat. Makanya sudah bisa ditinggal
sekali memberikan senyum ramahnya pada Riana. Riana segera bera