ulan ya
semesternya. Harus kembali berhadapan dengan Kajur jurusannya unt
r, Riana!" ucap seorang kepala jurusan
sternya." Riana memelas pada kajurnya, berharap dirinya
sa mendapatkan keringanan dan kamu bisa mengikuti ujian minggu depan," ucap Pak
malas bagi Rania untuk berhadapan dengan staff bagian keuangan. Dirinya har
p pasrah Riana. Ada rasa prihatin sebenarnya yang menelusup di dalam hatinya. Siswa berprestasi yang ceria di salah satu fakultasnya harus mengalami kendala dalam
, Pak. Saya mau ke ba
oga pihak administra
, Pak. Assall
aikum
utus asa. Apakah mungkin pihak administrasi nanti
bat sekaligus teman kuliah Riana yang sedari tadi m
dulu, Des. Males banget deh,
h ngomong. Kita ngomongnya nanti bareng-bare
ya." se
segera melangkah menuju bagian keuangan kampus. Mereka berjalan melewati beberapa mahasiswa yang duduk di
a terlihat sedang bernegosiasi pada bagian administrasi. Setengah jam mereka b
n kampus. Mereka berjalan ke kantin kampus untuk melepas lega. Karena, jam
an waktu yang diberikan oleh pihak kampus. Setidaknya kamu punya waktu untuk menca
tadi kamu sudah mau membantuku." Riana yang sedan
ng membantu satu sama lainnya," Desi terlihat sen
ir sekarang, nanti kalau kamu ga
at tangan kanannya ke pellipis mata
tuk makan siang di kantin kampus. Sebelu
*
ngat mengagumi kegigihan yang dimilikinya. Gadis berparas ayu yang selalu ramah pada siapapun, membuat banyak teman lelakinya ingin bisa dekat dengan dirinya. Namun, selalu berakhir mendapatkan penolakan darinya. Kegigihan untuk mela
ikan atas prestasi yang dimilikinya. Tekat keras dan usaha yang dimilikinya mengambil sebuah keputusan untuk tetap melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Itulah diri Rian
tinggali. Mbak Pur, tetanggga sebelah kontrakan yang melihat
ngong," Mbak Pur yang menegur Riana
ikirin apa-apa kok," b
a kamu itu sudah kelihatan banget ji
" Riana mengekspresikan mukanya supaya tida
Mbak. Siapa tahu Mb
a bisa dapat kerja sampingan lagi. Riana nung
ba. Gadis itu harus hiidup seorang diri jauh dari
bu telepon mintta kirimin uang buat biaya berobatnya ke rumah sakit," perasaan bersalah
Mbak Pur," Riana yang merasa tidak enak hati mel
a juga bakal M
," ucap Riana berterim
Anggara. Mbak Pur yang baru pulang dari pasar tidak sengaja melihat Riana yang duduk melamun di teras kontrakannya. Mereka
Riana pun ikut masuk kedalam kontrakan rumahnya yang terl
Maka, Riana akan berangkat ke kafe dari pagi hingga kafe tutup pukul sepuluh malam hari. Kayla selalu
i hari. Riana tidak menggunakan jasa angkutan umum. Berharap dirinya bisa berhemat untuk bisa menabung uangnya supaya da
a. Riana sampai di sebuah kafe yang menjadi tempatnya menggantungkan rizki berhara
Toni teman kerjanya yang terl
n kaki?" tanyanya heran m
," jawabnya den
an, bisa mas jemput," Toni men
h raga kalau dijemput Mas Toni," jawa
, Riana. Kita jalan mondar-mandir kayak
terlihat salah tingkah ketahuan jawa