rt
tama Izza
gan lampu temaram dan bunga mawar yang berserak rapi, sesungguhnya menimbulkan suasana yang romantis bagi pasangan pengantin b
ang masih menemani keluarganya di luar itu. Setelah itu, dia segera membaringkan tubuhnya d
berkata meski bagaimanapun keadaanya, Alif kini telah secara sah menjadi ima
u saja menghalalkannya itu, telah masuk dan mengun
h, juga dirasakan olehnya. Perasaan kikuk dan tak enak karena berada di dal
yang ada di dalam kamar itu, dia segera memejamkan mata tanpa m
satu-sama lain seperti ini. Dan bukankah pernikahan ini harusnya menjadi pernikahan pe
sudah makan?" u
dengar ucapan Izzah itu. Dia juga tak menyangka, bahwa gadis yang
" jawab Alif singkat t
Beberapa saat keduanya kembali terdiam. Hingga kemudian Izzah memantapkan hatinya, untuk menawarkan diri pa
inginkanku?" tanya Izzah yang ki
gadis secantik istrinya itu. Namun dia tak ingin melakukan hal itu tanpa didasari oleh ra
kita berdua benar-benar merasakan cinta, saat itulah kita baru akan m
gertiannya Mas. Aku tahu saat ini kita sama-sama terjebak dalam perjodohan ini. Namun aku
ti juga aku akan menjalankan amanat dari Bapakku dan Papamu. Sudah sekar
Papanya melihat ada kecanggungan darinya dan Alif, pasti beliau akan kecewa, mengingat Papanya juga
minta satu hal pad
bisa, maka akan kukabulkan,
stri yang telah menikah umumnya. Agar orang tua kita, terutama Papaku, m
ka mungkin nanti di depan orang-orang kamu kugandeng atau ku
asangan halal. Untuk awal anggap saja kita ini tem
cana kita. Ya sudah sana kamu pindah, aku ngantuk b
ya, kamu nggak boleh macam-macam dulu!,"
leh wanita. Ya sudah jangan ngajak ngomong lagi, ngantuk nih
angnya baik dan sopan, jauh dari perkiraannya kemarin. Hal ini tentunya a
a kini mulai mengemasi pakaian mereka. Dengan percaya diri, mereka yakin