rt
Sand
annya, dan begitu lega, karena ternyata masih utuh, matanya pun mencari keberadaan suaminya
nya. Dia pun akan segera ke kamar mandi untuk mengambil wudh
ian berusaha membangunkan Alif, untuk shalat sub
h kamu?!" ucap Izzah yang mulai kes
ka selimut yang menutup
kok sudah ganggu orang tidur!
shalat subuh, kamu nggak shalat?" k
ih ngantuk banget ini!" sungut Alif sembari a
n Izzah memegang selimut
ya keburu habis! Di suruh sha
dah melayang dan akan menamp
mu berani!" Tak mau kalah, Izzah pun
ngatur hidupku, jaga privacy-ku, dan aku pun akan begitu! Pernikahan kita hanya untuk meny
an Izzah dan kembali tidur, dan menutupi seluruh bad
ua sandiwara ini cepat berakhir, apalagi saat ini Papanya kan sedang s
biasaan yang dilakukan Izzah setelah shalat subuh adalah mengajak Papany
, Zah?" tanya Pak Hasan saa
lu keliling kompleks 'kan? Apa saat ini papa lagi kurang en
makin fit saja, Zah. Semangat hidup juga makin meningkaat, Papa
ntin baru, lagi. Jalan-jalan keliling kompleksnya ditiadakan saja mulai sekarang,
dia amat bersedih dan merasa bersalah. Ternyata Papanya itu, ama
a mereka saja. Entah sampai berapa lama lagi dia bisa melakkonkan semua sandiwara ini. Izzah kin
ali kalau bengong, lagi mikirin apa sih?" goda Pak Ha
ng nglamun! Ayok ah, sekarang kita jalan-jala
sih, Zah? Apa kamu memikirkan hal ini?"
..Izzah kan lagi datang bulan, he
kal cepet nanti punya anaknya. Kayak Mamamu dulu. Sudah, sekarang kamu masuk k
n karena pesta semalam, jadi sete
, tiap hari wajib kita tetap jalan-jalan, Pa. Kare
a bisa membantu merawat anak-anakku..Ok!" uca
h, seorang istri itu, harus mendulukan suaminya dan menuruti semua k
na sesungguhnya Allah itu sangat membenci perceraian. Lewati semua cobaan di awal, insyaalla
minum obat, serta makan yang bergizi. Asal kamu juga janji, sec
Pak Hasan itu, membu