rt
Keluarga Be
uka pintu, ternyata pintu
tok
riak suara seorang wa
u belum terbuka, Izzah dan P
a sepagi ini sudah be
di depan pintu telah ada empat orang dewasa dan satu anak kecil, sa
gi. Tapi mereka terus memaksa dan marah, dan mengancam memecat kami," u
tahu ya, siapa kami? Kami ini keluarga dari Pak Alif, s
ian ingat-ingat ya. Sekarang kembalilah ke pos!" ucap Pak Hasan pa
Hasan pun dengan hormat mempersil
an, langsung saja masuk sambil membawa
g lagi di depan pintu?!" kata Pak Ha
dia masih tak habis fikir, kenapa semua keluarga Alif itu datang den
emua ke sini? Apa mau nump
reka mau tinggal di sini sih, nggak apa-a
kamu harus berlaku sopan
Pak
enuju ke sofa, di mana para keluarga benalu itu,
a, sehingga sepagi ini, sudah
k kami semua ini tinggal di sini?
ya kenapa, Bu?!" Izzah
bocor semua. Apalagi saat ini kan musim hujan, jadi kami ini
ja di PHK, dan kini belum dapat kerjaan. Jadi sementara kami m
nar-benar tak tahu malu. Jika saat itu tak ada Pak Ha
tukang bangunan dan material, langsung dikerjakan. Aku yakin nanti sore, sudah selesai kok.
if. Katanya dulu, kami harus mengikuti kemana pun Alif pergi. Dan bukankah wasiat itu harus dijalankan?
sini kok, Mbak. Dia kan suka berkumpul, coba
boleh tinggal di rumah ini sepuasnya. Kebetulan di sini
atutnya saling membantu, sembari nant
gap saja ini rumah kalian sendiri, kalau perlu apa-apa, jangan sung
kali loh. Memang kita ini kan sekarang satu keluarga, jadi sudah sepa
hagia. Tanpa sungkan lagi, mereka pun segera memilih kamar, dan masuk ke kamar
apa sih, Papa ngebiarin mereka di sini? Feelingku itu mengatakan, m
ita menyenangkan hati orang lain? Lagian, dulu suami Bu Citr
tentang balas budi, maka Izzah