ia monster!" Jenar memukul lengan Remo
ua hal, dia merasa bersalah sekaligus merasa tak bersalah dalam waktu bersamaan
harus ngelakuin ini sama lu!" Air m
u kali ini ada perempuan yang secara mentah-mentah menolak dirinya. Dia tak bisa tinggal diam begitu saja. "Gue tau gue salah ... tapi gue akan tanggung j
s bilang apa ke Jaka?" isak Je
tapi Jenar langsung menepisnya cepat. "Minggir! Jang
mengamuk. "Ya udah ... lu ganti baju aja dulu, kita sarapan, terus
ar dulu! Gue mau pake baju!" teriak Jenar be
ar. Pria muda itu keluar dari kamarnya sebentar, membi
*
etelah Jenar keluar dari kamar dengan
sembari mengambil langk
, untung Remo dengan sigap menangkapnya. "Apaan sih?! Minggir!" Jenar diserang berbagai perasaan, dia marah tapi di
ninggalkan nomor kamu, yang bisa aku hubungi! Kita jang
nya kuat, sampai pergelangan tangan Jenar tampak merah. "Gue g
epasin lu sebelum lu kasih nomor lu ke gue! Kita harus tetap berhubu
seorang kriminal. Jenar sangat frustrasi melihat tingkah Remo
n bisa aja lu nuntut ke pengadilan dan bikin masalah,
lamat!" paksa Remo seolah tak mau melepas Jenar begitu saja. Jenar bagaikan seekor ikan besar yan
apa?!" Mata
i, atau ganti nomor! Minta a
eizinnya tadi malam, lalu dia juga telah menghina tubuhnya tadi, dan sekarang dia malah memaksa tetap berhubungan, seolah ada yang salah dengan otaknya. Dia melaku
aat sampai di kamar kostnya, kaki Jenar langsung terjatuh dengan lemas, dia masih tak percaya dengan apa yan
sekarang. Gadis manis itu menyalakan kompornya, dia akan memasak
*
nnya, dia nyalakan TV kecil agar tak terlalu merasa sepi. Pikirann
mpat sambil mengunyah mi instann
lnya dia, pria ini muncul lagi bahkan saat dia di rumah. Remo terlihat sangat keren di TV, dia memakai setelan hitam dan juga jam tangan mahal. Jenar bisa melihat jelas wajahnya sekarang, tak diragukan meman
ganteng ini?" gerutu Jenar
aru yang dia bintangi, dia berperan sebagai pria penyakitan, wajah pucatnya membuat jantung Jenar makin ber
Sudah cukup pria itu mengusik hidupnya. Remo adalah bintang papan atas, hampir di seluruh ch
*
TO
cepat-cepat, matanya melebar saat menemukan Jaka di hadapannya. "Kamu gak angkat telepon aku semalam?! Kamu
kan Jaka untuk masuk, dia terasa sangat gugup, bayangan soal ya
Terjadi sesuatu?" tanya Jaka
ulu, ya." Jenar tak langsu
*