/0/2832/coverbig.jpg?v=98e6c4c98c752164cf20c222a90d35ae)
(21+) Lantaran dipaksa menghadiri sebuah pesta ulang tahun di sebuah klub malam, Jenar yang merupakan gadis lugu dan pendiam bertemu dengan seorang aktor papan atas bernama Remo. Akibat mabuk yang terlalu berat, Remo dan Jenar menghabiskan malam bersama. Peristiwa itu menjadi titik balik dalam hidup mereka.Jenar yang sebetulnya sudah memiliki pacar merasa hidupnya hancur, hubungannya dengan sang kekasih berada di ujung tanduk, sementara Remo berjanji untuk bertanggung-jawab meski dirinya sendiri terkenal sebagai playboy berat, belum lagi Remo ternyata pria yang cukup posesif. Siapa yang akhirnya dipilih Jenar? Sanggupkah Remo mengubah gaya hidupnya dan setia pada Jenar? Bagaimana kelanjutan kisah cinta mereka yang manis dan pahit?
Jarum pendek jam dinding menunjuk angka lima. Jenar menutup laptopnya, lalu melepas kacamata anti radiasi yang selalu dia kenakan saat bekerja di depan perangkat komputer. Sudah waktunya pulang, pikirnya dengan hati riang. Gadis berusia 23 tahun itu hidup dengan cara sederhana dan juga dengan pola pikir yang sederhana. Baginya, hidupnya kini sudah sempurna, setidaknya hampir sempurna.
Lulus dari fakultas akuntansi setahun yang lalu dengan tepat waktu, bekerja di sebuah perusahaan kecil delapan jam sehari, tinggal di sebuah kost yang dia dekorasi sendiri, libur di akhir pekan dan bisa bermalas-malasan seharian, semuanya sempurna. Jenar tak pernah merasa kekurangan lagi, meski orang-orang bilang hidupnya terlalu membosankan dan agak datar. Jenar tak peduli apa kata orang. Apa lagi, sejak sebulan yang lalu, untuk pertama kali dalam hidupnya, dia punya pacar.
Pacarnya bekerja satu divisi dengannya, seorang senior bernama Jaka. Mereka mulai saling tertarik sejak beberapa bulan lalu, tak disangka Jaka melakukan gerakan cepat dengan menyatakan perasaan bulan lalu, dan Jenar menerimanya. Jenar suka berkhayal sendiri, Jenar dan Jaka, sebuah kombinasi yang tepat di kartu undangan pernikahan. Jenar memang tak mau buang waktu dengan berlama-lama berpacaran, dia dan Jaka sepakat untuk serius.
Dua sejoli itu sama-sama berasal dari keluarga baik-baik, semakin cepat menikah akan semakin baik. Rencananya akhir tahun ini mereka akan menikah, setelah pernikahan itu terjadi, hidup Jenar akan sempurna seutuhnya.
***
"Nar, mau langsung balik, ya?"
Teman kerja Jenar, Ratu, menyapanya setelah dia selesai mengemasi seluruh barang-barangnya ke dalam tas. "Iya, nih. Kenapa?" Jenar mengikat rambut panjang sepunggungnya.
"Hari ini gue ulang tahun, loh! Lu mesti datang, ya!" ajak Ratu.
Jenar bengong sesaat. Ratu persis seperti namanya, cewek kaya raya ini punya gaya hidup yang berbanding terbalik dari Jenar. Ratu memiliki tas-tas mahal, bajunya selalu ketat dan mencolok, wajahnya selalu didempul riasan, dan dia juga memiliki ponsel-ponsel terbaru yang super canggih dan mahal. Pokoknya, dia dan Ratu seolah punya dinding penyekat. Entah kenapa tiba-tiba Ratu mengajaknya untuk menghadiri pesta ulang tahunnya, meski mereka tak begitu akrab.
"Eh ... selamat ulang tahun ya, Rat! Tapi ... gue mesti langsung pulang sekarang, soalnya gue mesti nonton acara reality show favorit gue malam ini." Jenar menolak pelan.
Air muka Ratu langsung berubah, egonya jelas terluka lantaran dia tak terbiasa menerima penolakan, mungkin Jenar adalah orang pertama yang menolak ajakannya. "Gak asyik banget sih lu! Kita kan sama-sama karyawan baru di sini, anggap aja ini pengenalan! Mau ya? Gue tunggu loh!" Ratu kukuh memaksa, dia tak akan menyerah sampai Jenar mengiyakan tawarannya, yang lebih tepat disebut sebagai paksaan.
Jenar menghela napas panjang. "Oke, deh, Rat ... di mana acaranya?" tanya Jenar yang pasrah menerima.
Ratu mengeluarkan sebuah kartu kecil. "Nih, lu datang aja ke klub malam ini ntar jam sepuluh, terus lu tunjukin kartu ini ke security-nya, biar lu dibolehin masuk!" jawab Ratu.
Jenar menerima kartu kecil itu dengan gugup. Seumur hidup dia belum pernah masuk ke klub malam, ini akan jadi pengalaman pertama kalau dia sungguh akan datang. "Klub ... malam?" bisik Jenar tak percaya.
"Santai aja, kali! Kita kan udah cukup umur, lu tinggal datang aja! Gue tunggu ya, see you there, Jenar!" Ratu melambaikan tangannya sebelum dia keluar duluan.
Selama beberapa menit Jenar memandangi kartu bertuliskan STARCLUB VIP PASS itu. Hati Jenar mencelos, ini sama sekali tidak sesuai dengan gaya hidupnya. Namun, tak enak pula menolak ajakan Ratu, dia sudah menurunkan levelnya untuk mengajak orang seperti Jenar ke pesta ulang tahunnya, setidaknya dia mesti hadir meski hanya beberapa menit.
"Kita pulang sekarang?"
Jenar terkejut lagi, mendadak Jaka muncul di hadapannya. Pria berkulit kuning langsat itu memiliki wajah yang manis dengan perawakan pria baik-baik, dia seperti Jenar versi laki-laki. "Oh iya ... aku udah siap," jawab Jenar. "Tapi, nanti malam aku akan keluar ya! Aku cuma mau ngasih tau kamu aja."
Alis Jaka terangkat. "Ke mana? Ada apa malam ini? Kamu mau aku temani?" tanya Jaka.
Jenar menggaruk alisnya bingung. "Eh ... si Ratu, kamu kenal kan? Dia tiba-tiba aja ngundang aku ke pesta ulang tahunnya malam ini, gak enak kalau ditolak, dia sampe maksa gitu."
Ekspresi Jaka berubah total, kini dia tampak cemas. Dia sudah tahu reputasi Ratu yang suka pergi dugem dan dekat dengan dunia malam. "Kamu yakin mau datang? Itu sama sekali gak cocok dengan kita, dia pasti minum minuma keras."
"Iya aku tau, tapi kan ... aku beda dari dia, aku gak mungkin minum, aku gak mungkin melakukan hal kayak gitu." Jenar berusaha meyakinkan Jaka.
"Kalau gitu aku temani, ya." Ucapan Jaka lebih bisa disebut sebagai paksaan dan bukannya permintaan.
"Janganlah, gak apa-apa kok, aku akan baik-baik aja. Aku gak akan ngapa-ngapain, aku janji langsung pulang nanti, ya ya ya? Aku gak akan lewat jam sebelas malam nanti pulangnya. Setelah sampe di kost-an, aku bakal langsung hubungin kamu nanti, aku akan kirim bukti kalau pulang selamat."
Bibir Jaka bergerak-gerak, dia sepertinya menimbang-nimbang. "Ya udah, tapi cukup sebentar aja ya, apa perlu nanti kamu aku antar dan jemput?" tanya Jaka lagi.
Jenar langsung menolak, tak mau merepotkan Jaka. "Gak apa-apa, nanti aku bisa naik taksi, kok!" tolak Jenar.
"Ok, aku antar balik ya sekarang?" Jaka menyerahkan helm pada Jenar.
Sepasang kekasih seumur jagung itu lantas pulang bersama dengan sepeda motor tua kesayangan Jaka. Usai mengantar Jenar ke gedung kost tempat Jenar tinggal, Jaka langsung berbalik untuk pulang, pria muda itu masih tinggal bersama orang tuanya.
***
Sampai di dalam kost, Jenar langsung membongkar habis lemarinya. Dia tak punya banyak pakaian pesta, bahkan malah nyaris tak punya. "Gawat ... aku cuma bakal jadi bahan lelucon nanti di sana, habislah aku ... huh ..." keluh Jenar sambil memandangi gaun-gaun bututnya. "Apa aku batal aja, ya? Tapi besok aku gak akan enak pas ketemu sama Ratu," gumam Jenar bicara pada dirinya sendiri.
Tangan Jenar mengangkat satu gaun yang rasanya agak mendingan. Gaun malam berwarna hitam itu adalah gaun yang dia pakai saat malam perpisahan setelah lulus SMA beberapa tahun yang lalu, masih muat di tubuh rampingnya sebab tubuhnya memang termasuk sulit gemuk. Gaun polos itu berlengan buntung, ketat di badan, membuat tubuh Jenar terlihat cukup seksi.
Jenar sebetulnya cantik, dia juga punya wajah dan senyum yang manis, hanya saja kepribadiannya yang pendiam dan datar membuatnya tak terlihat menarik, Jenar tak pernah merasa dia cantik.
"Udahlah, ini aja, deh! Bodo amat!" putus Jenar sekenanya seraya menyusun lagi pakaian yang dia bongkar di atas tempat tidur manisnya.
Jenar harus bersiap-siap sekarang.
***
Kirana si perempuan unik, dia jutek tapi cengeng, galak dan doyan gosip. Panji si pria kompleks, dia berhati lembut tapi juga temperamen, dia yang judes sekaligus serampangan. Usai lulus SMA, Panji menghilang dibawa angin, ditelan bumi, tidak ada satu pun teman sekolah yang tahu keberadaannya. Tapi kemudian setelah bertahun-tahun, dia kembali lagi ke kehidupan Kirana tanpa diduga. Mimpi-mimpi Kirana dibangunkan kembali meski kini dia sudah punya gandengan baru. Kirana dijungkir balikkan, dia mengaku cinta mati pada Panji, walau dia tahu resiko berhubungan dengan pria tanpa komitmen seperti Panji: dia hanya akan buang-buang waktu dalam penantian. Demi mengikat Panji agar tidak pergi lagi, Kirana nekat, dia mendesak supaya bisa tinggal bersama Panji, bahkan pingin mengandung anaknya. Berhasilkah cara licik Kirana? Apa pria bebas seperti Panji pada akhirnya tunduk pada sebuah ikatan? Mungkinkah mereka bersama selamanya? Atau Panji datang hanya untuk mematahkan hati Kirana untuk kedua kali? Kisah ini bukan hanya romantis, tapi juga diisi humor segar nan nyeleneh yang ajaib ^^
(21+) Bhaga kembali ke rumah orang tuanya tanpa mengetahui bahwa ada gadis lain bernama Atma yang menumpang dan merawat ayah Bhaga yang sedang sakit. Atma yatim piatu dan hanya lulusan SMP, tapi kepribadiannya begitu lembut dan halus. Ketulusan hati keduanya telah menumbuhkan rasa cinta dalam hati mereka masing-masing. Namun, jarak sosial yang terlalu jauh menjadi penghalang. Belum lagi, Bhaga sudah memiliki tunangan di kota, sedang Atma telah dijodohkan oleh Ibu Bhaga sendiri. Mereka akhirnya jatuh dalam jurang cinta terlarang penuh dosa diam-diam. Bagaimanakah mereka bisa mengatasi segala pelik yang datang? Mampukah mereka menang melawan stigma?
Aku mengira, kalo ini hanya mimpi. Atau kalo enggak, ini hanya prank sebagai kejutan ulang tahunku yang ke delapan belas. Tapi ternyata, ini realita pahit yang harus kuterima. Aku terpaksa menerima pernikahan ini, dengan seorang laki-laki berumur yang sama sekali belum kukenal sebelumnya. "Kamu bisa masak?" tanyanya. "Bisa." "Saya jarang masak disini. Jadi kamu bisa masak kalo lapar, atau kamu bisa delivery. Ini kartu kredit dan ATM buat kamu," Aku menoleh, melihat David meletakkan dua kartu itu di atas meja rias. "Aku nggak butuh kartunya deh," kataku sambil bangkit. David mengernyit. "Kasih duit aja. Keperluanku nggak seberapa. Susah juga kalo pake itu buat beli pentol, abangnya bingung mau gesek kemana," "Kamu bisa ambil pake ATM, berapapun kamu mau, kapan pun. Zaman sekarang tuh udah mudah, nggak perlu lagi bawa duit kemana-mana," "Kamu janji mau ngurusin aku kan?" tanyaku. "Itu emang janji saya," "Kalo gitu jangan nyusahin aku. Tinggal kasih aku duit nyata, apa susahnya sih," dengusku. Apa yang bisa kuharapkan dari pernikahan yang nggak kuinginkan ini? Bahagia, atau aku hanya sengsara. Apalagi, seorang laki-laki bernama Dinar datang dan dengan bangga mengatakan kalo dirinya sanggup menungguku sampai aku menjanda.
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Warning!!! Khusus 18+++ Di bawah 18+++ alangkah baiknya jangan dicoba-coba.
Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."
Tiga tahun yang lalu, Erina melahirkan bayi kembar tiga. Namun hanya satu yang selamat - itulah yang diberitahukan kepadanya. Untuk mewarisi harta warisan ibunya, Erina terpaksa menikah dengan seorang programmer komputer yang miskin namun tampan. Setelah menikah dengan pria misterius ini, ia mulai curiga .... Selama tiga tahun tersebut, dia tidak pernah berhubungan seks dengan pria lain, tetapi dia hamil.... Dia juga menemukan bahwa dia memiliki anak lain yang masih hidup .... Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa suaminya yang "miskin" terlihat seperti konglomerat yang dia lihat di TV?
Zain, seorang pengusaha terkenal yang terlihat muda di usianya yang mendekati empat puluh. Ia adalah seorang pria yang nyaris sempurna tanpa cela. Namun, tidak seorang pun yang tahu. Lima tahun yang lalu pasca menyaksikan pengkhianatan istrinya, Zain mengalami kecelakaan tragis. Dampak kecelakaan itu ia mengalami disfungsi seksual. Demi harga dirinya, Zain menjaga aib itu rapat-rapat. Namun, hal itu dimanfaatkan Bella untuk berbuat semena-mena. Kecewa karena Zain tidak mampu memberinya kepuasan, Bella bermain gila dengan banyak pria. Zain tidak berkutik, hanya bisa pasrah karena tidak ingin kekurangan dirinya diketahui oleh orang banyak. Namun, semuanya berubah saat Zain mengenal Yvone, gadis muda yang mabuk di kelab malam miliknya. Untuk pertama kalinya, Zain kembali bergairah dan memiliki hasrat kepada seorang wanita. Namun, Yvone bukanlah gadis sembarangan. Ia adalah kekasih Daniel, anak tirinya sendiri. Mampukah Zain mendapatkan kebahagiaannya kembali?