berada di restoran Korea. Seperti yang sudah Raditya janjikan kalau dia akan mememberikan bonus pada bawahannya itu. Rekan-rekan kerja Erina mengambil b
g duduk tepat di samping Erina menawarkan
melihat penunjuk waktu di sana. Jam sepuluh lebih lima belas menit. Erina kembali melih
paling mengerti Erina. Diantara tiga rekan kerj
lang duluan?" Erina menatap sel
lah," jawab Fendi denga
ng dulu." Raditya ikut berdiri dan menganton
h?
amu pulang," ucap Raditya tanpa memberikan Erina kesempatan menolak.
an bertiga kami tinggal?" Radit
. Mereka sudah menangkap tujuan Raditya. Siapapun akan langsung
bakan lagi, kalau kalian masih ingin membeli yang lain." Ra
Mas. Jadi keenakan ini,"
lagi. Raditya hanya tersenyum kecil
storan setelah pamit pada tiga orang itu.
masuk ke dalam mobil. Erina tidak terbiasa dengan p
Erina sembari melewati pri
. Dia melakukannya sebanyak tiga kali. Hal itu dia lakukan untuk menenangkan jantungnya yang sejak tadi berdetak lebih cepat dari biasany
ang?" tanya Raditya. Dia mulai menyalakan mesin
a, pengin istirahat." Raditya meliriknya
ta-kata yang akan dua ucapkan untuk mewakili perasaannya. Sementara Er
tu tidak pernah meninggalkan Erina sendirian. Apalagi sejak mereka bertemu dengan Eldrick. Erina tidak
obil yang dia kendarai tengah berhenti kar
depan. Dia benar-benar kesulitan untuk mengungkapkan perasaannya.
ot mengantar aku pulang," ucap Erina
alam?" Erina memandang Radi
n meminjam kamar mandi ka
membuka pintu rumahnya dan
kata Erina lagi ketika melihat Raditya be
ini. Rumahnya lebih berisi setelah dia membeli sofa itu. Dia membeli sofa itu dari tetangganya yan
tya tiba-tiba sudah
Erina menjawab pertany
sampaikan," kata Raditya. Dia memberani
ara gelas jatuh di dapur. Tidak han
pur. Raditya mengikuti di belakang perempuan itu. E
akang yang tertutup rapat. Tidak ada celah untuk kucing masuk. Raditya lalu berg
u di sofa dulu saja," kata Erina. Perempuan itu kemudian meng
in itu semakin jelas terasa. Raditya adalah pria pemberani, tapi untuk hal y
lima menit. Perempuan itu tidak hanya cekatan di tempat kerja tapi di rumah jug
etelah mereka kembali ke ruang tamu. Dia tidak mau
perasaannya bertepuk sebelah tangan alias sepihak. Hanya dia yang memiliki peras
ini namun, rasanya
, ak
an apapun. Saya hanya menguta
ap mengutarakan isi hatinya meski Raditya melarangnya. Menurutnya laki-la
l langkah selanjutnya, saya ingin tahu
hawa dingin itu semakin jelas terasa. Raditya bahkan sampai menoleh untuk memastikan tidak ada
Sera yang terus m
njalin hubungan dengan laki-laki mana
Erina. Dengan begini saya bisa memutus
encoba memperingat
Dia yakin Erina tadi mengatakan sesuatu,
waban yang Erina berikan semakin memperkuat asu
k yang ingin Raditya sampaikan namun, dia harus menahannya. Dia masih memiliki banyak waktu. Dia harus mencari t
erdiri mengantar Radity
ambu