tanpa malam
sekali tidak ia kenal. Sumpah aku begitu bingung dengan pendidikan yang diberikan oleh orang tuanya. Segitu antipatinya dengan orang lain. Kupandang mangkuk besar berisi nasi goreng buatanku yan
Dengan langkah malas, aku masuk kembali ke dalam kamar. Jika pagi hari seperti ini, aku selalu bingung mau melakukan apa, karena tidak memilik
enjemput Raka sekolah. Anak lelaki itu bersekolah di sekolah swasta, sehingga jam belajar lebih panjang, tidak seperti siswa se
gi suamiku jika aku terlambat menjemput anak kesayangannya. Begitu keluar dari rumah, mobil baru pemerian suamiku sudah terparkir manis di sana. mobil sed
ali tanda berpamitan padanya. Mengendarai mobil dengan kecepatan sedang sambil menikmati pemandangan sekitaran komplek sungguh membuat perasaanku me
ya. Lalu, kenapa bisa sekolah di tempat mahal seperti ini? Apa suamiku yang mendaftarkan Raka sekolah di sini. Sungguh kesehatan jantungku benra-benar tak baik. Jika iya, kenapa Mas Ed
mobilku. Mulai dari mobil biasa sampai mobil mewah. Segera aku menetik pesan pada Mas Edwin unt
yakin bayarannya saja bisa mencapai dua juta satu bulan. Belum lagi
en
tak kunjung ada pesan masuk dari Mas Edwin. Pesan dariku hanya dibaca saja, tetapi belim dibalas. Mungkin dia sedang sibuk. aku memutuskan un
tertempel tulisan
ngsung masuk ke dalamnya. Ada dua orang petugas dan aku memilih untu
as satu di sekolah ini," ucapku memperkenalkan dir
duduk," ucap ibu itu mempe
lagi sambil membetulkan letak kaca m
aku to the point. Kening si ibu mengerut. Tentu ia heran dengan pernyataanku. Bisa saja jadinya ia curiga padaku saat ini
u?" tanyanya balik membuatku tak bisa berkutik. Tak mu
uami saya baru saja mengangkat anak yaitu Raka. Baru kemarin juga tidur
antungku semakin berdetak tak karuan. Aku merasakan kedua kaki dan tangan yang membeku karena sangat penasaran sekaligus syok dengan kenyataan yang baru saja aku dengar. Jika Raka sudah terdaftar sejak Januari s
ak Raka Hidayat. Nama ayah Edwin P
a Tuhan, a
sam