readin
bah menjadi sejuk dan dingin. Kilat petir yang menggelegar di depannya membuat Anika Larasati membuka mata yang sed
ntur?" tanya Anika seraya mengalihkan pandangan ke arah sa
Semoga seger
ama banget." Suara Anika melirih seiring ingatan menghadirkan pa
ngen?" k
kangen. Kata-katanya dia benar bukan? Siapa aku ini, nggak ada hak a
Aku mau teman baikku yang ayu ini, semangat lagi. Katanya mau sehat dan kerja di kota sa
enatap Rini. "Sungguh kamu mau membawaku
ong kamu itu setres. Cuma se
atap Rini dengan kebingungan.
anya ia berkata, "Bedanya kalau aku ini, set
i nanti kalau jahenya panen gimana, Mbah?" kata Anika yang beralih kepada sang
saja," kata D
sana baru kok. Simbah masih
ir. "Tapi gimana dengan bos kamu, Rini. Kira-kira mau nggak
a dengan lembut. "Kamu tenang saja. Ra
ran bagaimana bisa mereka menerima ma
gguh
apa bosku. Dia sudah tahu sia
pergi dengan Rini ke pasar malam belilah
ana panjang dan kaos biasa seperti yang aku pakai sekarang ini, yang penting rap
gunakan riasan berlebih sudah memancarkan kecantikan Anika. Hanya saja teman baiknya itu ser
angat penasaran dengan siapa bos Rini yang sebenarnya.
leh ke samping kepada neneknya lebih tepatnya. "Mbah,
ma pingin kita mampir b
" timpal Rini dengan semangat s
tertuju pada sosok tinggi tegap yang berjarak lima meter dari lorong tempat me
dari nenek dan berkata, "Anika nggak akan kabur kok. D
yang," balas Dewi dengan se
terjadi kemudian mengajak keduan
Anika yang sangat penasa
uru habis." R
kita beli dek
i yang sudah berdiri di luar gerbang
luarkan ponsel untuk menghubungi Gafi menghentikan kegiatannya dan m
e arah berlawanan, hanya tampak punggung ketiganya. Noah mendesah kecewa. Rumah sakit dan juga suasana kota kecil ini mengingatkan ia pada nostalgia masa lalu.
nostalgia?" tanya Jono
jawab Noah se
dia. Dia saat ini men
ah kembali singgah ke rumah sakit ini karena ingin men
an direktur saja," kilah Noah walau apa yang dikatakan oleh
ingin mengantar Gafi? Kamu tidak i
an Rumah Sakit j
asi yang lebih dari itu. Aku juga tahu dari istriku saja. Jika dia sudah menj
ah topik pembicaraan, "Aku nggak menyangka kamu masih
n bisa berkembang dan mengoptimalkan pelaya
au meresap dan mengendap rapat dalam sanubari Noah. Bisa saja lidahnya memungkiri hal itu. N
dak sengaja dengan wanita itu. Noah ingin menguji keyakinan diri, apakah masih ada rindu y
engobati rasa rindu teman baiknya ini. Jono tahu betul bagaimana perjalanan ci
gu Gafi di depan saja
gguk dan mereka berjalan